Apa itu trainer? | Photo by Mohamed Hassan on PxHere

Pengertian Trainer beserta Peran dan Tanggung Jawabnya

Diposting pada 60,790 views

Kitapunya.net, Pengertian Trainer – Ingin jadi trainer? Begini peran, tanggung jawab, dan kualifikasinya

Trainer menjadi salah satu profesi yang diidamkan banyak orang. Pasalnya, posisi trainer saat ini tengah banyak dibutuhkan dalam pasar tenaga kerja. Selain itu, pekerjaan ini juga memiliki penawaran gaji yang cukup tinggi, mulai yang paling dasar kisaran lima juta hingga puluhan juta. 

Kemudian ketika kamu sudah menjadi trainer profesional yang handal, kamu bisa menentukan besaran gajimu sendiri, yang disesuaikan dengan kemampuanmu dan lamanya waktu pelatihan. Besaran gaji tersebut sangat masuk akal, mengingat peran trainer sangat penting untuk membantu meningkatkan produktifitas dan mengembangkan kemampuan dari sumber daya manusia yang ada dalam sebuah institusi. 

Bagi kamu yang ingin menjadi trainer profesional, berikut peran, tanggung jawab, dan kualifikasi yang harus diketahui;

Pengertian Trainer

Sebelum beranjak ke penjelasan terkait peran, tanggung jawab dan kualifikasi trainer, kita perlu mengetahui ruang lingkup definisinya. Pengertian trainer dapat diartikan secara sederhana sebagai seseorang yang memiliki kompetensi atau keahlian tertentu ntuk memberikan pelatihan pada peserta training atau yang biasa disebut trainee.

Pelatihan yang diberikan trainer ditujukan untuk membantu trainee agar bisa memiliki keahlian atau meningkatkan dan mengembangkan kemampuan diri. Jadi untuk bisa membantu dalam meningkatkan trainee, trainer akan melakukan bimbingan dan pendampingan. 

Dalam memberikan bimbingan dan pendampingan, setidaknya trainer terbagi menjadi dua jenis, yakni trainer internal dan profesional. Trainer internal ini memiliki posisi tetap yang berada dalam suatu institusi, sedangkan trainer profesional kebalikannya. 

Jadi, trainer internal bekerja untuk institusi. Sementara trainer profesional, biasanya bekerja secara mandiri tidak terikat dalam institusi. Kemudian, trainer internal biasanya memiliki keahlian spesifik yang diangkat oleh institusi. Sedangkan trainer profesional, memiliki keahlian yang diperoleh dari setifikasi pelatihan untuk kemudian dikapitalisasi secara mandiri. 

Itu dia pengertian trainer. Sudah tahu `kan apa itu trainer?

Peran dan janggung jawab trainer

Setelah membahas pengertian trainer, kita berlaih soal peran dan tanggung jawabnya. Secara akademis, peran dan tanggung jawab trainer telah menjadi bahan perdebatan yang terus berulang hingga kini. Pada akademisi kerap membagi tanggung jawab trainer ke dalam beberapa klasifikasi. Beberapa akademisi ada yang menyebut jika trainer memiliki peran sebagai guru yang bertanggung jawab untuk memberi pengetahuan pada murid.

Dalam peran dan tanggung jawab seperti itu, fokus trainer lebih pada peningkatan kemampuan individu. Tapi ada juga akademisi yang menyebut jika fokus trainer juga harus mampu mengembangkan kualitas institusi secara keseluruhan. Jadi, trainer juga dianggap memiliki peran sebagai manajer yang bertanggung jawab untuk mengontrol sumber daya manusia yang ada dalam institusi. 

Tapi setiap klasifikasi, pada intinya adalah menyoroti terkait peran dan tanggung jawab trainer dalam pengembangan institusi. Secara lebih spesifik, berikut daftar peran dan tanggung jawab trainer;

1. Desainer

Trainer dapat dikatakan memiliki peran sebagai desainer. Jadi, trainer akan bertanggung jawab untuk menyusun dan merancang suatu program pelatihan yang sesuai dengan kebutuhan trainee. Dalam perancangan program itu, trainer biasanya telah memahami dan menggunakan serangkaian prinsip serta model pelatihan.

Dengan demikian, trainer dapat memperkenalkan metode pelatihan, desain manual pelatihan, serta metode dan materi pembelajaran, yang memadai.

2. Organizer

Berperan sebagai organizer, trainer bertanggung jawab untuk belajar dan memahami dengan baik tentang peserta dan tempat pelatihan. Dia perlu merancang materi pelatihan dan mengatur ruang pelatihan. Kemudian, trainer juga harus mengelola sumber daya dan membimbing trainee selama masa pelatihan. 

3. Leader

Trainer juga memiliki peran sekaligus sebagai seorang leader atau pemimpin. Sebagai leader, trainer bertanggung jawab memberi pemahaman tentang situasi pelatihan, mengawasi berjalannya serangkaian pelatihan, dan bertindak untuk memastikan tercapainya tujuan pelatihan pada trainee. 

Seorang trainer juga bertanggung jawab untuk selalu mengerti dan mengikuti setiap proses dari pelatihan. Sehingga, ketika terjadi situasi kritis, trainer tetap bisa mengendalikan berjalannya proses itu. 

4. Moderator

Berperan sebagai moderator, trainer bertanggung jawab untuk menggiatkan aktivitas diskusi. Aktivitas ini perlu dilakukan trainer sebagai metode pembelajaran yang dapat merangsang keterlibatan trainee. Pada aktivitas diskusi, trainer dapat  mengaktifkan proses berbagi pengalaman antar trainee.

5. Expert

Trainer berperan sebagai expert. Jadi, trainer dimaksudkan memiliki tanggung jawab untuk menjadi seorang ahli dengan domain tertentu. Sehingga, trainer harus mampu untuk memanfaatkan keahlian dan basis pengetahuan yang dimiliki secara luas. 

6. Ally

Trainer juga berperan sebagai Ally (teman, orang terdekat, atau orang terpercaya) pada trainee. Jadi,  trainer memiliki  tanggung jawab untuk mampu merawat trainee dengan baik. Trainer perlu untuk membuat rasa aman dan tenteram bagi trainee ketika mereka mengalami persoalan psikis, seperti keraguan, ketakutan, kemarahan, dan sebagainya.  

7. Presenter 

Selain itu, trainer juga memiliki peran sebagai presenter, yang mana bertanggung jawab untuk mampu menjelaskan segala sesuatu secara terstruktur dan sesuai dengan kebutuhan trainee.  Trainer harus mampu melakukan persuasi pada trainee dengan berbagai metode, seperti bercerita kisah inspiratif dengan menggunakan humor dan melibatkan trainee. 

Persuasi ini ditujukan agar terjadi kedekatan antar individu sehingga bisa membangun kultur tim yang solid. Sebagai presenter, tentunya, trainer perlu untuk mempersiapkan bahan presentasi secara menarik dengan komunikasi yang efektif, untuk bisa membangun interaksi dengan trainee. 

8. Business partner 

Yang terakhir, trainer berperan juga sebagai business partner (mitra bisnis). Trainer bertanggung jawab untuk mampu menyesuaikan program dan konten pelatihan dengan kebutuhan bisnis dari klien tertentu.   

Peran dan tanggung jawab yang disebutkan di atas tidak serta merta berlaku tetap. Dengan perkembangan zaman dan teknologi yang menuntut peran lebih, trainer juga harus bersiap untuk selalu mampu beradaptasi dengan tantangan. Proses adaptasi yang cepat dari trainer dibutuhkan untuk bisa menjembatani kesenjangan antara trainee dan kebutuhan institusi.  

Kualifikasi Trainer 

Menjadi seorang trainer, kamu perlu memiliki kualifikasi tertentu agar mampu untuk memenuhi peran dan tanggung jawabnya. Sebagaimana penjelasan sebelumnya, tugas dari trainer adalah untuk mengembangkan dan meningkatkan kualitas institusi, dengan segala upaya yang membuat pembelajaran dan pelatihan secara lebih efektif serta menarik.

Sebab itu, trainer perlu memiliki dan menggunakan beragam keterampilan saat berinteraksi dengan trainee mereka.  Berikut daftar kualifikasi secara umum yang dibutuhkan untuk menjadi seorang trainer.

1. Memiliki kemampuan manajemen yang baik

Seorang trainer wajib untuk memiliki kemampuan manajemen yang baik dalam mengelola urusan  administratif atau sumber daya manusia. Trainer harus bisa untuk mampu mengelola segala kebutuhan trainee dan menjembataninya dengan kebutuhan institusi dan klien.

Seorang trainer juga harus mengerti manajemen pengelolaan keuangan. Ini berarti trainer harus mampu memperhitungkan serta merancang dengan cermat anggaran dari program pelatihan agar berjalan secara efektif dan efisien

2. Memiliki pengetahuan teknis

Selain kemampuan organisasi, trainer juga harus memiliki pengetahuan teknis yang memadai. Misalnya, trainer harus memiliki pengetahuan yang cukup tentang budaya organisasi dari trainee, serta tentang keterampilan teknis yang diperlukan (misal pengetahuan terkait ekonomi, hukum, dan politik). Pengetahuan ini akan mendukung untuk memastikan bahwa manajemen pelatihan dan pembelajaran sedang berlangsung dengan baik. 

Secara spesifik trainer harus melengkapi diri dengan berbagai pengetahuan antara lain:

(1) Pengetahuan dan keterampilan terkini di bidang teknis dan sosial secara lengkap berhubungan dengan aspek teori, praktik, dan metode manajerial pelatihan untuk situasi pelatihan di dalam atau di luar pekerjaan.

(2) Pengetahuan yang memadai tentang kemampuan, gaya, dan sikap belajar, serta pengetahuan tentang penggunaan alat bantu belajar yang relevan.

(3) Pengetahuan yang cukup tentang tugas, peran, dan budaya organisasi. Serta pengetahuan atas lingkungan sekitar, secara sosial ekonomi, politik, dan budaya.

(4) Pengetahuan tentang latar belakang budaya yang berbeda dari tiap trainee.

(5) Kesadaran akan isu-isu yang mempengaruhi kuantitas dan kualitas dari trainee dalam sebuah institusi.

3. Memiliki jiwa kepemimpinan

Untuk mampu mengorganisir trainee dan menjembatani kebutuhannya dengan institusi, trainer harus memiliki jiwa kepemimpinan. Kepribadian ini akan memudahkan trainer dalam mengeksekusi rencana program yang telah disusun. 

4. Memiliki sertifikasi keahlian

Trainer juga harus memiliki sertifikasi keahlian sebagai bukti atas kompetensinya. Seorang trainer tidak hanya berperan untuk mengembangkan kemampuan traine, tapi kemampuan diri sendiri juga tetap diperhatikan. Ini penting untuk trainer supaya dapat selalu mengikuti perkembangan permasalahan. Dengan mengikuti berbagai pelatihan, keahlian dari trainer juga akan semakin berkembang.  

5. Memiliki kemampuan komunikasi efektif

Trainer yang nanti bakal terbiasa berinteraksi dengan trainee, tentu membutuhkan komunikasi efektif. Kemampuan ini perlu dimiliki trainer supaya materi dari pelatihan yang diberikan dapat tersampaikan dengan jelas, sehingga trainee bisa menyerap dengan optimal. 

Komunikasi efektif ini berarti juga bahwa trainer harus memiliki kemampuan public speaking.  Untuk mempersuasi trainee, trainer harus menguasai metode-metode dalam public speaking.  

6. Memiliki inisiatif dan kreatifitas yang tinggi

Untuk menyelenggarakan program pelatihan, trainer harus memiliki inisiatif dan kreatifitas yang tinggi. Inisiatif yang dimaksudkan adalah kemauan untuk melakukan tindakan analitis yang penuh pertimbangan untuk menyajikan program pelatihan. Sedangkan kreatifitas merupakan, daya berpikir dari trainer untuk menyajikan program-program yang inovatif. 

Inisiatif dan kreatifitas itu tentu akan mempengaruhi keberlangsungan dari program pelatihan yang diselengggarakan. Trainer dengan inisiatif dan kreatifitas tinggi akan mampu untuk membangun pelatihan secara lebih menarik serta selalu dinamis. 

7. Memiliki keinginan kuat 

Trainer yang handal juga harus memiliki keinginan yang kuat dalam dunia pelatihan dan materi khusus. Dengan memiliki keinginan kuat, trainer  dapat tetap bekerja secara optimal meski dalam tekanan dan tantangan yang bermacam-macam. 

8. Memiliki kemampuan untuk menyusun program

Barangkali sudah menjadi wajib hukumnya, apabila trainer harus memiliki kemampuan untuk menyusun program pelatihan. Kemampuan ini menjadi hal utama yang harus dimiliki trainer karena berkaitan dengan tugasnya sebagai penyelenggara pelatihan dan pembelajaran bagi trainee. 

Memiliki kemampuan untuk menyusun program pelatihan, berarti trainer harus juga memiliki kemampuan untuk menganalisis akar masalah, sehingga program yang berlangsung dapat tepat sasaran. Program yang tepat sasaran sangat berguna dalam mempersiapkan trainee untuk siap menghadapi tantangan dan perubahan.

Nah, itu dia pengertian trainer sekaligus penjelasan mengenai peran, tanggung jawab, dan kualifikasi trainer. Mengingat kebutuhan pasar dan gaji yang menjanjikan dari trainer, kamu harus terus menyiapkan sejak dini hal-hal yang dibutuhkan untuk menjadi trainer. 

Kamu bisa mengeksplorasi lebih lanjut terkait seluk-beluk trainer, dengan membaca atau bertanya pada orang yang telah berpengalaman. Jadi, tetap semangat dan semoga bisa segera menjadi trainer yang profesional.

Baca juga: