Pengertian Workshop: Jenis, Tujuan, Kelebihan dan Kekurangannya

Diposting pada 1,379 views

Pengertian Workshop – Pada zaman yang serba digital ini, telah banyak diadakan sejumlah workshop yang secara tidak langsung membantu para masyarakat Indonesia. Apalagi, tak jarang pula melalui workshop ini banyak orang bertemu dan saling berbagi pengalaman hingga relasi yang tentu saja dapat berguna. Ayo diingat kembali, apakah kamu pernah mengikuti sebuah workshop, baik itu dari kampus atau diselenggarakan melalui media online?

Terutama di lingkup pendidikan, kegiatan workshop ini akan banyak dilakukan sebab dapat menjadi ruang khusus bagi para mahasiswa untuk meningkatkan kemampuan, skill hingga potensi yang kelak dapat berguna untuk dia kerja. 

Workshop itu tidak hanya ditujukan kepada mahasiswa saja kok, banyak para calon pekerja dengan latar belakang SMA atau SMK mengikuti sebuah workshop yang memang diadakan khusus oleh komunitas. 

Lalu, apa sih sebenarnya workshop itu? Apakah workshop sama saja dengan seminar?

Supaya kamu dapat memahami akan hal ini, yuk simak ulasan berikut!

Pengertian Workshop

Perlu diketahui bahwa workshop itu berbeda ya dengan seminar. Meskipun keduanya tampak sama, tetapi sebenarnya dua hal tersebut berbeda lho… Dalam Bahasa Indonesia, workshop ini disebut juga dengan lokakarya. 

Menurut Soeparno (1988), workshop menjadi sebuah tempat pelaksanaan kegiatan belajar mengajar keterampilan guna mencapai tujuan pengajaran keterampilan yang lebih efektif dan efisien. 

Sementara itu, menurut Damayanti (2008), workshop adalah sebuah sekolah khusus yang didesain untuk kegiatan belajar mengajar praktikum serta kegiatan lain yang dapat mendukung proses pembelajaran supaya pesertanya dapat meningkatkan keterampilan. 

Lalu, menurut KBBI (Kamus Besar Bahasa Indonesia), workshop atau lokakarya ini adalah pertemuan antara para ahli untuk membahas tentang masalah yang bersangkutan dengan pelaksanaan dalam bidang keahliannya. Workshop ini biasa dikenal sebagai sanggar kerja.

Nah, berdasarkan beberapa definisi tersebut, dapat disimpulkan bahwa workshop atau lokakarya ini merupakan kegiatan atau acara yang dihadiri oleh banyak orang, dengan adanya ahli (pakar) yang memiliki keterampilan di bidang tertentu dan audiens, yang bertujuan membahas suatu masalah dan mengajari audiens akan keterampilan bidang tersebut. 

Sederhananya, workshop ini adalah pertemuan yang agendanya membahas mengenai teori dan praktik akan keterampilan di bidang tertentu. 

Dalam pelaksanaan workshop, nantinya akan ada sekelompok orang yang memiliki perhatian akan hal yang sama (audiens), kemudian mereka berkumpul bersama dibawah kepemimpinan beberapa orang ahli untuk menggali lebih dalam terkait aspek keahlian atau keterampilan di bidang tertentu. Beberapa orang ahli ini biasanya akan mengajari dan memberikan “jurus” jitu seputar keterampilan yang berkaitan. 

Perbedaan Workshop, Training, dan Seminar

Sebagian orang biasanya belum bisa membedakan antara workshop, training, dan seminar. Hal tersebut karena ketiganya sama-sama mengajari audiens akan keterampilan tertentu. Padahal sebenarnya, ketiganya berbeda lho… Yuk simak ulasan mengenai perbedaan antara workshop, training, dan seminar berikut ini!

No.WorkshopTraining (Pelatihan)Seminar
1.Kegiatan “pertemuan” antara para ahli dengan audiens untuk mencari jalan keluar atas masalah yang dijadikan topik. Kegiatan pelatihan supaya peserta lebih profesional dalam keterampilan di bidang tertentuHanya berupa penjelasan terkait informasi atau perkenalan suatu program supaya peserta mau mengikuti acara lanjutannya.
2.Ada timbal balik antara para ahli dengan audiens, sebab nantinya audiens akan diajak mencari solusi terkait konsep yang telah dijelaskan sebelumnya.Ada timbal balik antara para ahli dengan peserta, tetapi lebih mirip program pendidikan. Jadi terkesan seperti guru dan murid.Tidak ada timbal balik dari audiens, sebab mereka hanya mendengarkan penjelasan informasi dari para ahli.
3.Dilakukan dengan durasi waktu tidak begitu lama, bahkan bisa sampai 3 hari, dengan durasi 5-9 jam per hari.Dilakukan dengan durasi waktu cukup lama, yakni sekitar lebih dari 1 minggu.Dilakukan dengan durasi waktu sebentar, kira-kira hanya 2-3 jam saja.
4.Pesertanya adalah mereka yang sudah menguasai materi atau mendalami keterampilan yang berkaitan. Namun, tidak dipungkiri bahwa orang awam juga bisa mengikutinya.Pesertanya adalah mereka yang “haus” akan ilmu baru dan bersama-sama ingin menjadi profesional dalam menguasai keterampilan yang bersangkutan.Pesertanya adalah orang awam.
5.Ada yang gratis, tetapi kebanyakan berbayar sebab akan ada interaksi dengan para ahli yang hadir.Berbayar dengan biaya tidak murah. Biasanya bergantung pada materi yang akan dibahas dan ahli yang hadir.Kebanyakan gratis. Apabila berbayar, biasanya karena ahli yang datang adalah tokoh besar.
6.Jumlah peserta terbatas, sebab adanya interaksi dan waktu yang tidak banyak sehingga harus seefektif mungkin.Menerima jumlah peserta banyak, tetapi jika kuota sudah penuh maka penerimaan peserta akan ditutup.Jumlahnya lebih banyak dari workshop sebab mereka cenderung akan mendengarkan saja.

Jenis-Jenis Workshop

Meskipun pada dasarnya, workshop itu adalah kegiatan pertemuan antara para ahli dengan audiens dan kemudian mereka akan berinteraksi untuk memecahkan masalah bersama, tetapi workshop ini tetap memiliki jenis-jenis yang berbeda. Jenis-jenis tersebut dibedakan berdasarkan lembaga atau organisasi yang melaksanakan, bagaimana sifat kerjanya dan waktu dilakukannya. 

Nah, berikut adalah penjelasan mengenai jenis-jenis workshop tersebut!

Berdasarkan Lembaga atau Organisasi yang Melaksanakan

Jenis workshop ini berdasarkan pada aspek yang bergantung pada lembaga atau organisasi mana yang menyelenggarakannya. Misalnya workshop mengenai Digital Marketing diselenggarakan langsung oleh perusahaan yang berkaitan guna memberikan wawasan dan keterampilan kepada karyawannya. Nah, materi yang diberikan juga disesuaikan dengan konsep atau tema yang telah disusun sebelumnya, misalnya ada pengembangan keterampilan Content Writing, Copywriting, SEO (Search Engine Optimization), dan lain-lain. 

Contoh lain adalah workshop yang diadakan oleh lembaga pendidikan. Apabila demikian, maka ruang lingkup yang dibahas dalam workshop ini adalah mengenai problematika yang terjadi di dunia pendidikan. 

Dalam workshop pendidikan biasanya dihadiri oleh para guru yang membahas mengenai sertifikasi guru dalam jabatan, prestasi akademik siswa, perencanaan dan pelaksanaan pembelajaran, penulisan karya dalam rangka mengembangkan profesi, hingga keikutsertaan mereka dalam sebuah forum ilmiah. 

Berdasarkan Sifat Kerjanya

Jenis workshop selanjutnya adalah berdasarkan pada sifat kerjanya, yang digolongkan menjadi dua jenis yakni workshop yang bersifat mengikat dan workshop yang bersifat tidak mengikat. Berikut uraiannya!

1. Workshop yang Bersifat Mengikat

Dalam workshop jenis ini, diadakan oleh suatu organisasi atau orang-orang tertentu yang membicarakan mengenai permasalahan program kerja. Disebut mengikat sebab pesertanya harus mengikuti hasil yang sudah didapatkan dari kegiatan workshop tersebut. 

2. Workshop yang Bersifat Tidak Mengikat

Dalam workshop jenis ini, diadakan oleh orang-orang tertentu yang membicarakan mengenai permasalahan faktual yang muncul di kalangan masyarakat dan mereka berupaya untuk memecahkannya. Hasil dari workshop ini tidak mengikat para audiens yang hadir. Misalnya workshop tentang penurunan gas CO2 pada pemukiman kota sebagai antisipasi pemanasan global. Meskipun antara para pakar dan audiens ini berinteraksi untuk memikirkan permasalahan tersebut, tetapi hasilnya tidak mengikat audiens. Lebih disebut sebagai pengetahuan dasar supaya audiens dapat memilih untuk mengurangi gas CO2 dalam kehidupan sehari-hari. 

Berdasarkan Waktu Pelaksanaannya

1. Workshop Beruntun

Dalam workshop jenis ini, waktu pelaksanaannya dalam dekade tertentu dan secara terus-menerus. Biasanya selama tiga hari berturut-turut. 

2. Workshop Berkala

Dalam workshop jenis ini, waktu pelaksanaannya memiliki jangka waktu tertentu. Misalnya satu minggu sekali atau bahkan satu bulan sekali. 

Tujuan dan Manfaat Pelaksanaan Workshop

Tujuan Pelaksanaan Workshop

Pada dasarnya, pelaksanaan workshop ini bertujuan untuk memberikan informasi sekaligus pengetahuan baru kepada audiens, sesuai dengan bidang keahlian yang diusung dalam konsep workshop tersebut. 

Misal workshop mengenai strategi pemasaran online melalui Instagram Ads, maka tujuannya adalah supaya para audiens yang rata-rata adalah pebisnis muda dapat mempromosikan produknya melalui internet, terutama di sosial media Instagram.

Manfaat Pelaksanaan Workshop

Pelaksanaan workshop tentu saja membuahkan banyak manfaat atau keuntungan, terutama kepada para audiens yang butuh akan informasi dan pengetahuan baru dari pakarnya. Manfaat pelaksanaan workshop antara lain:

  • Meningkatkan kualifikasi audiens terutama pada kesesuaiannya dengan keterampilan yang dimilikinya.
  • Bertemu dengan banyak mitra kerja
  • Secara tidak langsung dapat membentuk kerjasama dan kemitraan antar tiap peserta
  • Tempat berdiskusi mengenai ilmu baru yang terkait dengan keterampilannya tersebut
  • Mendapatkan pengetahuan dan pengalaman dari para ahli, disertai dengan “konsultasi” sederhana
  • Menambah jaringan kerja
  • Mempelajari hal-hal baru
  • Terutama untuk lulusan baru, dapat dijadikan nilai tambah untuk CV (Curriculum Vitae) mereka
  • Mengembangkan skill yang dimiliki supaya dapat lebih terasah

Ciri-Ciri Kegiatan Workshop

Penjabaran mengenai ciri-ciri workshop ini adalah sebagai penentu bahwa workshop itu berbeda dengan kegiatan diskusi pada umumnya, training, dan juga seminar. Terdapat empat ciri yang menggambarkan pelaksanaan kegiatan workshop, yakni:

  • Dilakukan oleh beberapa ahli pada bidang tertentu yang sesuai dengan konsep dalam workshop tersebut.
  • Topik dan permasalahan yang dibahas dalam kegiatan workshop umumnya adalah topik yang umum. Bahkan ada juga topik yang berasal dari usulan audiens.
  • Kegiatannya dilakukan secara dua arah sehingga terdapat adanya interaksi antara para ahli dengan audiens. Bahkan pihak audiens lebih diminta untuk aktif dalam interaksi tersebut.
  • Biasanya menggunakan metode resource materials dan resource person. Melalui metode-metode tersebut, diyakini para audiens mampu menjadi aktif ketika berpartisipasi dalam kegiatan workshop. 

Kelebihan dan Kekurangan Pelaksanaan Workshop

Meskipun kegiatan workshop ini memberikan banyak manfaat terutama kepada pihak audiens, tetapi ternyata juga punya kekurangan dan kelebihannya lho…

Nah, berikut adalah kelebihan dan kekurangan dari pelaksanaan kegiatan workshop.

No.Kelebihan WorkshopKekurangan Workshop
1.Audiens akan dilatih supaya dapat bekerja sama dengan pihak atau audiens lainDapat menimbulkan perselisihan, terutama jika terdapat perbedaan pendapat, baik antara ahli dengan audiens, maupun antar audiens
2.Audiens akan dilatih mengenai cara berpikir dan bersikap secara lebih ilmiahMenghabiskan waktu, sebab pelaksanaan kegiatan workshop itu tidak langsung selesai dalam satu hari, dapat juga dalam lima sampai tujuh hari
3.Audiens akan mendapatkan banyak petunjuk dan ilmu baru yang lebih praktis Membutuhkan banyak tenaga, sebab untuk duduk, mendengarkan, dan melakukan interaksi kepada para ahli maupun antar sesama juga membutuhkan tenaga
4.Audiens akan memperoleh informasi yang bersifat teoritis dan mendalam terkait topik tertentuMembutuhkan banyak biaya, sebab dalam pelaksanaan workshop mustahil tidak berbayar, apalagi jika para ahli yang dihadirkan adalah seorang tokoh besar

Contoh Pelaksanaan Kegiatan Workshop

Sebelumnya telah dibahas mengenai jenis-jenis workshop, salah satunya adalah workshop pendidikan yang berada di lingkup dunia pendidikan. Berdasarkan artikel jurnal penelitian berjudul “Workshop Penulisan Karya Ilmiah Bagi Guru Sekolah Dasar di Kabupaten Demak”, pelaksanaannya adalah sebagai berikut.

Kegiatan workshop ini dilaksanakan dengan latar belakang permasalahan berupa sebagian besar guru masih sangat kesulitan dalam menulis sebuah karya ilmiah, baik itu berbentuk makalah, laporan hasil penelitian, maupun artikel hasil penelitian. Padahal, menurut aturan yang telah berlaku, untuk mendapatkan kenaikan pangkat, para guru harus menulis sebuah karya ilmiah. 

Tujuan pelaksanaan kegiatan workshop ini adalah supaya para guru dapat meningkatkan keterampilan dalam penulisan karya ilmiah, baik itu berupa makalah, laporan penelitian, maupun artikel hasil penelitian, supaya mereka juga dapat lolos dalam seleksi kenaikan pangkat. 

Berdasarkan artikel jurnal penelitian tersebut, pelaksanaan kegiatan workshop ini terbagi menjadi tiga tahapan yang meliputi tahap perencanaan, tahap pengorganisasian, dan tahap pelaksanaan pelatihan. 

1. Tahap Perencanaan Workshop Penulisan Karya Ilmiah Bagi Guru Sekolah Dasar

Pada tahap ini, akan dilakukan sebuah upaya mengidentifikasi kebutuhan belajar yang hasilnya berupa materi dalam bentuk pengetahuan, meliputi beberapa hal, yakni:

  • Memahami karakteristik audiens dari workshop tersebut, yang terdiri atas guru Sekolah Dasar
  • Penguasaan konsep tata tulis dan sistematika dari sebuah karya ilmiah
  • Memahami proses perencanaan dari sebuah workshop
  • Memahami metode dan teknik dalam pelaksanaan kegiatan workshop

Setelah melakukan hal-hal di atas, maka penyelenggara kegiatan workshop juga harus menyiapkan materi dalam bentuk keterampilan, yang mencakup beberapa hal berikut:

  • Penyusunan program workshop serta jadwal pelaksanaannya
  • Penyusunan persiapan pelaksanaan workshop, mulai dari tempat dan fasilitas penunjang
  • Pelaksanaan kegiatan workshop
  • Evaluasi kegiatan workshop

2. Tahap Pengorganisasian Workshop Penulisan Karya Ilmiah Bagi Guru Sekolah Dasar

Dalam tahap ini, meliputi beberapa kegiatan sebelum workshop siap dilaksanakan, yakni:

  • Pengenalan tentang apa itu karya ilmiah dan jenis-jenisnya kepada para guru selaku audiens
  • Meningkatkan keefektifan penulisan karya ilmiah sebagai sarana pembelajaran kepada guru-guru Sekolah Dasar selaku audiens
  • Menyusun kerangka penulisan karya ilmiah bersama audiens
  • Melaksanakan workshop
  • Melakukan evaluasi pelatihan

3. Tahap Pelaksanaan Workshop Penulisan Karya Ilmiah Bagi Guru Sekolah Dasar

Sebelum workshop benar-benar dilaksanakan, harus diatur atau dikondisikan terlebih dahulu, yang meliputi beberapa kegiatan berikut.

  • Mengkondisikan suasana yang kondusif supaya workshop dapat terlaksana.
  • Memberikan pemahaman terhadap langkah-langkah kegiatan yang dilakukan selama workshop berlangsung.
  • Menyampaikan berbagai manfaat yang dapat diterima selama mengikuti kegiatan workshop tersebut.
  • Menginformasikan berbagai kegiatan dalam pelaksanaan workshop secara keseluruhan, yakni berupa kegiatan teori dan praktik.

Ketika workshop sudah terlaksana, nantinya akan terdapat tiga kegiatan yakni kegiatan pendahuluan, kegiatan inti, dan kegiatan penutup. 

Pada kegiatan pendahuluan, biasanya pembawa acara atau penyelenggara kegiatan workshop tersebut akan membangun perhatian dan memotivasi para audiens supaya suasana lebih akrab. Pembawa acara atau penyelenggara kegiatan seringkali menyapa dan berkomunikasi dua arah dengan audiens. Selain itu, pembawa acara atau penyelenggara kegiatan akan memberikan panduan penulisan karya ilmiah ini secara sederhana dengan penyampaian yang mudah dimengerti oleh audiens. 

Pada tahap inti, nantinya pembawa acara atau penyelenggara kegiatan akan memberikan pelatihan tersebut dengan mempersiapkan sarana dan prasarana yang dapat digunakan, memberikan pengetahuan mengenai bagaimana karya ilmiah yang benar, mengajari mengenai kaidah tata tulis dan sistematika penulisan karya ilmiah, kemudian baru melakukan praktik penyusunan karya ilmiah yang benar.

Pada tahap penutup, nantinya pembawa acara atau penyelenggara kegiatan akan mengajak audiens untuk merefleksikan kembali apa yang telah mereka dapatkan dari kegiatan workshop tersebut. 

4. Tahap Evaluasi Workshop Penulisan Karya Ilmiah Bagi Guru Sekolah Dasar

Tahap evaluasi merupakan kegiatan yang ditujukan kepada pihak penyelenggara workshop. Evaluasi ini terbagi menjadi dua hal, yakni secara langsung dan tidak langsung. 

Dalam tahap evaluasi kegiatan workshop secara langsung, nantinya akan mencakup:

  • Bagaimana keseriusan guru-guru Sekolah Dasar selaku audiens dalam pelaksanaan kegiatan workshop tersebut
  • Bagaimana pengetahuan guru-guru Sekolah Dasar selaku audiens mengenai hakikat penelitian
  • Bagaimana pengetahuan guru-guru Sekolah Dasar selaku audiens mengenai hakikat artikel ilmiah beserta kaidah selingkungnya
  • Bagaimana kemampuan guru-guru Sekolah Dasar selaku audiens dalam praktik penyusunan artikel ilmiah

Sementara itu, dalam tahap evaluasi kegiatan workshop secara tidak langsung, mencakup beberapa hal berikut:

  • Bagaimana para guru Sekolah Dasar selaku audiens menerapkan pengetahuan yang telah diperolehnya selama pelaksanaan workshop.
  • Bagaimana guru-guru Sekolah Dasar selaku audiens menindaklanjuti kegiatan workshop tersebut untuk membuat sebuah artikel ilmiah sesuai dengan bidangnya. 

Nah, itulah penjelasan mengenai pengertian workshop dan contoh pelaksanaan workshop dalam dunia pendidikan. Saat ini, sudah banyak diadakan workshop digital yang tentu saja dilaksanakan dalam jaringan (daring). Meskipun begitu, informasi dan pengetahuan yang didapatkan tetap sama saja dengan workshop luar jaringan (luring). 

Baca Juga:

Sumber:

Sumartini, S., Mulyani, M., & Nugroho, B. A. (2019). WORKSHOP PENULISAN KARYA ILMIAH BAGI GURU SEKOLAH DASAR DI KABUPATEN DEMAK. Jurnal Puruhita, 1(1), 54-59.