Pengertian Tindakan Ekonomi – Dalam kehidupan ini, manusia sebagai objek sosial pasti tidak akan lepas dari usahanya dalam memenuhi kebutuhan sehari-hari. Kebutuhan sehari-hari itu ada beragam, tidak hanya sekadar kebutuhan sandang dan pangan saja, tetapi ada juga kebutuhan tersier.
Apakah kamu menyadari bahwa selama menjalani kehidupan ini, pasti akan selalu melakukan tindakan ekonomi, terutama untuk memenuhi kebutuhan.
Secara umum, tindakan ekonomi adalah berbagai kegiatan yang dilakukan oleh manusia dalam rangka memenuhi kebutuhannya sehari-hari. Namun, apakah tindakan ekonomi hanya berhenti pada pengertian itu saja? Tentu saja tidak.
Lalu, apa sih pengertian tindakan ekonomi menurut para ahli? Bagaimana contoh nyata dari tindakan ekonomi ini? Siapa saja pelaku dari tindakan ekonomi ini? Nah, supaya kamu tidak bingung akan hal tersebut, yuk simak ulasan berikut ini.
Pengertian Tindakan Ekonomi Menurut Para Ahli
Supaya kamu lebih mudah memahami definisi dari tindakan ekonomi ini, coba cermati contoh berikut.
Di dekat rumahmu terdapat dua rumah makan Padang. Rumah makan A menjual seporsi nasi Padang dengan harga Rp10.000 plus lauk ayam. Namun, rumah makan B menjual seporsi nasi Padang dengan harga Rp12.000 plus lauk rendang.
Nah, tindakan ekonomi sangat diperlukan disini untuk mempertimbangan sekaligus membandingkan berapa harga dan kualitas dari nasi Padang yang akan dibeli.
Lionel Robbins
Robbins adalah seorang ahli ekonomi yang menganut ekonomi formalis. Menurut Beliau, tindakan ekonomi adalah kalkulasi efisien dari sarana yang langka untuk mencapai tujuan yang beragam. Tujuan ini berkaitan dengan tujuan ekonomi, yang mana bersifat finansial maupun non finansial.
Rendy Andika
Menurut Andika, tindakan ekonomi adalah seluruh usaha yang dilakukan oleh manusia supaya dirinya dapat memenuhi kebutuhan hidup yang jumlahnya tidak terbatas.
Berhubung manusia itu memang tidak pernah puas atas pencapaian atau hal yang diperolehnya dan terus-menerus menginginkan hal lain, sehingga dalam memenuhi hal lain itu tentu harus dilakukan melalui tindakan ekonomi.
Elias L. Khalil
Dalam jurnal karyanya yang berjudul Journal of The History of Economic Thought, Khalil mengemukakan bahwa tindakan ekonomi adalah suatu hal yang tidak hanya tentang proses individu dalam mengejar selera ekonomi tertentu, tetapi juga berkaitan dengan prosesnya meminimalkan biaya terutama pada setiap tujuan ekonomi.
Alfred Marshall
Alfred Marshall telah dikenal sebagai Bapak Ilmu Ekonomi Neoklasik dan hingga saat ini masih dianggap sebagai tokoh ekonomi yang paling berpengaruh. Menurut Beliau, tindakan ekonomi upaya mengejar keuntungan material yang pada prosesnya bisa saja bertentangan dengan prinsip-prinsip moral.
Tujuan Dari Tindakan Ekonomi
Pada dasarnya, tindakan ekonomi memang dilakukan untuk tujuan memenuhi kebutuhan sehari-hari manusia. Namun, apabila dijabarkan maka tujuannya adalah sebagai berikut:
- Supaya dapat lebih memprioritaskan kebutuhan hidup.
- Supaya dapat membedakan kualitas dan harga dari barang atau jasa.
- Supaya dapat membedakan mana hal yang menguntungkan dan mana yang merugikan.
- Supaya dapat membedakan apakah barang atau jasa tersebut tengah dibutuhkan atau tidak.
Tujuan utama dari tindakan ekonomi adalah supaya manusia sebagai individu dapat lebih berhati-hati dan mempertimbangkan ketika hendak membeli atau menjual barang. Dengan kata lain untuk meminimalisir kerugian yang akan ditanggung.
Jenis-Jenis Dari Tindakan Ekonomi
Jenis-jenis dari tindakan ekonomi ini dilihat berdasarkan fokus atau tujuan kenapa tindakan ekonomi tersebut dilakukan. Fokus ini berkaitan dengan kuantitas dan kualitas dari barang atau jasa yang hendak dibeli.
1. Tindakan Ekonomi Rasional
Sesuai namanya, maka tindakan ekonomi ini harus dipikirkan secara matang-matang supaya mendapatkan keuntungan. Definisi dari jenis tindakan ekonomi rasional ini adalah tindakan ekonomi yang dipilih oleh individu dengan tujuan mendapatkan keuntungan dan kepuasan yang maksimal.
Jenis tindakan ekonomi ini sangat penting terutama bagi kamu yang tengah menjalankan bisnis. Kamu harus dapat mengetahui dan memahami akan kualitas, kuantitas, serta harga dari produk yang sekiranya dapat memberi keuntungan pada jangka panjang. Dalam menjalankan tindakan ekonomi rasional ini harus memperhatikan beberapa faktor, yakni faktor biaya, waktu, tenaga, kebutuhan, dan lain-lain.
Sebenarnya, jenis tindakan ekonomi tidak harus dilakukan ketika tengah berbisnis saja, tetapi juga dapat dilakukan dalam proses ekonomi lainnya, misalnya membeli nasi Padang sekalipun.
Contoh Tindakan Ekonomi Rasional
- Ketika hendak membeli sepatu, seseorang perlu memastikan beberapa hal. Mulai dari ukuran sepatu, warna sepatu, model sepatu, hingga memastikan apakah dana yang dimiliki pas untuk membeli sepatu tersebut. Maka dari itu, sebelum membeli sesuatu, tindakan ekonomi rasional ini harus dilakukan supaya tidak menyesal atas keputusan yang telah diambil.
- Ketika hendak membeli barang elektronik secara online, perlu memperhatikan beberapa hal. Mulai dari tokonya apakah terpercaya, apa mereknya, berapa harganya, hingga tegangan listriknya. Hal tersebut karena barang elektronik itu adalah sesuatu yang mahal, jika tidak melakukan tindakan ekonomi rasional ini nantinya akan merugi.
- Ketika tengah mengembangkan bisnis, jangan langsung membuka cabang. Lakukan tindakan ekonomi rasional dengan memperhatikan kesiapan finansial sebagai modal usaha, kesiapan dalam merekrut pegawai, lokasi cabang, dan lain-lain. Maka dari itu, perusahaan besar yang hendak membuka cabang, biasanya membutuhkan waktu lama karena menerapkan tindakan ekonomi rasional ini.
- Ketika tengah membuka bisnis baru, tetap lakukan tindakan ekonomi rasional ini. Mulai dari memikirkan target pasar, harga yang menyesuaikan target pasar, teknik pemasaran, dan lain-lain. Hal ini untuk meminimalisir adanya kerugian.
2. Tindakan Ekonomi Irasional
Jenis tindakan ekonomi berkebalikan dengan yang sebelumnya. Dalam tindakan ekonomi irasional dilakukan oleh individu atau kelompok dengan tujuan mendapatkan keuntungan, tetapi justru malah merugi. Individu atau kelompok yang bertindak secara irasional ini biasanya tidak mempertimbangkan faktor biaya, waktu, tenaga, kebutuhan, dan lain-lain.
Sebagian individu memang kerap melakukan tindakan irasional ini yakni dengan asal melakukan tindakan ekonomi tanpa memperhatikan faktor-faktor tersebut terlebih dahulu. Umumnya, seseorang yang melakukan tindakan ekonomi ini setelah mendapatkan kerugian, maka merasa menyesal karena melakukan tindakan ekonomi tersebut tanpa memikirkannya terlebih dahulu.
Contoh Tindakan Ekonomi Irasional
- Feni melihat promo harga tas di e-commerce. Feni otomatis tertarik karena foto yang dipajang memperlihatkan tas yang memiliki desain dan warna menawan, sehingga tanpa melihat review dari pelanggan lain, dirinya langsung membeli tas tersebut. Setelah tas datang, Feni kecewa karena ternyata barangnya tidak sesuai dengan foto yang telah dipajang dan justru mendapatkan kerugian.
- Mahendra adalah seorang penjual bakso dan tengah mengembangkan menu bakso varian baru, yakni dengan campuran matcha. Mahendra berpikir karena di zaman sekarang ini, makanan matcha tengah digandrungi, sehingga dirinya memasukan makanan tersebut ke menu baksonya. Ternyata rasa bakso dicampur dengan matcha justru kurang enak dan aneh, menyebabkan menu bakso barunya itu merugi.
Alasan Dilakukannya Tindakan Ekonomi (Motif Ekonomi)
Semua tindakan yang dilakukan manusia pasti mempunyai alasan, tak terkecuali dengan tindakan ekonomi ini. Suatu tindakan ekonomi akan dilakukan oleh individu atau kelompok didasari pada motif ekonomi. Motif ekonomi ini sama halnya dengan alasan yang mendorong individu atau kelompok untuk bersedia melakukan tindakan ekonomi tersebut.
Jenis Motif Ekonomi Berdasarkan Faktornya
Pada dasarnya, motif ekonomi yang dimiliki setiap individu atau kelompok ini cenderung berbeda-beda, bergantung pada faktor eksternal dan internal dari pihak yang bersangkutan. Motif Ekonomi ini ada dua jenis, yakni:
1. Motif Intrinsik
Motif ini adalah motif tindakan ekonomi yang berasal dari dalam individu atau kelompok. Kehadiran motif ekonomi ini sama sekali tidak mendapatkan pengaruh dari faktor luar atau lingkungan sekitar. Misalnya, Anggita ingin membeli tas laptop sendiri karena miliknya telah rusak. Maka, Anggita pun berangkat ke toko tas sendiri dan membeli tas laptop atas kemauan dan pemikirannya sendiri.
2. Motif Ekstrinsik
Motif ini berbanding terbalik dengan motif intrinsik, sebab dalam motif ekonomi jenis ini mendapatkan pengaruh dari luar individu atau kelompok. Pengaruh dari luar itu adalah lingkungan sekitar.
Contohnya, Wati sering memasak mie nyemek untuk iseng-iseng saja. Kemudian, teman-temannya datang berkunjung dan Wati berinisiatif untuk menyuguhkan makanan berupa mie nyemek kepada mereka. Teman-teman Wati sangat takjub atas makanan tersebut dan memberikan ide untuk menjualnya.
Wati menyetujui ide tersebut dan memberanikan diri untuk membuka kedai mie nyemek di pinggir jalan dan ternyata laku keras.
Melalui contoh tersebut, dapat dilihat bahwa tindakan ekonomi yang dilakukan Wati mendapatkan pengaruh dari luar, yakni teman-temannya.
Jenis Motif Ekonomi Berdasarkan Tujuan
Sementara itu, jenis motif ekonomi yang mendorong individu melakukan tindakan ekonomi berdasarkan tujuan, dapat dikategorikan sebagai berikut:
1. Motif Ekonomi Untuk Memenuhi Kebutuhan
Tindakan ekonomi yang dilatarbelakangi oleh motif ekonomi merupakan hal yang biasa terjadi dan umum untuk ditemukan dalam kehidupan sehari-hari. Sebab, memang upaya pemenuhan kebutuhan menjadi pendorong atau alasan terbesar manusia untuk melakukan tindakan ekonomi.
Dalam hal ini, manusia akan bekerja untuk memperoleh pendapatan atau penghasilan yang nantinya dapat digunakan bagi pemenuhan kebutuhan yang bervariasi. Sebagian besar manusia justru akan bekerja lebih keras untuk memenuhi keinginan-keinginannya yang terus berkembang. Misalnya, seseorang akan melakukan lembur hingga tengah malam supaya mendapatkan penghasilan lebih yang nantinya digunakan untuk membiayai kebutuhan pengobatan keluarganya.
2. Motif Ekonomi Untuk Membantu Sesama (Sosial)
Sebagian besar dari manusia, baik secara individu atau kelompok, melakukan tindakan ekonomi dengan tujuan untuk membantu sesama. Sebab manusia itu adalah makhluk sosial yang tidak akan lepas dari bantuan manusia, sehingga menjadikannya menjalankan faktor sosial ini.
Contoh: Hendery memiliki bisnis rice bowl yang sangat laris. Kemudian suatu hari, dia berinisiatif untuk membagikan semua produk rice bowl buatannya khusus pada hari Jumat. Hendery sudah tidak memikirkan keuntungan dan kerugian yang didapatkan, sebab motif dalam melakukan tindakan ekonomi tersebut adalah untuk tujuan membantu sesama atau sosial.
3. Motif Ekonomi Untuk Mendapatkan Penghargaan
Beberapa manusia juga mempunyai tujuan tertentu selain untuk memenuhi kebutuhan hidup dan kepentingan sosial, yakni untuk memperoleh penghargaan. Penghargaan yang dimaksud adalah bentuk pengakuan dari orang lain atas tindakan ekonomi yang dilakukannya.
Contoh: divisi-divisi produksi di berbagai perusahaan swasta berlomba-lomba untuk meningkatkan kualitas produksi dan terus menambah produk baru yang disukai oleh masyarakat banyak. Tindakan ekonomi tersebut semata-mata dilakukan untuk mendapatkan penghargaan atau pengakuan dari pihak pimpinan pusat perusahaan.
4. Motif Ekonomi Untuk Memperoleh Kekuasaan
Motif ekonomi yang terakhir dalam melaksanakan tindakan ekonomi adalah untuk memperoleh kekuasaan. Kekuasaan yang dimaksud adalah jabatan tertentu sehingga nanti dirinya mempunyai wewenang khusus ketika tengah menjalankan jabatan tersebut.
Contoh: seorang kepala daerah melakukan tindakan ekonomi berupa meningkatkan layanan masyarakat dan memperbaiki fasilitas umum yang ada supaya kelak dirinya dapat dipilih kembali oleh masyarakat sebagai kepala daerah.
Pelaku Tindakan Ekonomi
Pada dasarnya, pelaku tindakan ekonomi itu adalah manusia baik sebagai individu maupun sebagai kelompok. Sebab dari seluruh makhluk hidup di muka bumi ini, hanya manusia yang mempunyai akal untuk bisa melakukan tindakan ekonomi.
Pelaku tindakan ekonomi ini mempunyai empat golongan, yakni rumah tangga konsumen, rumah tangga perusahaan, negara, dan masyarakat luar negeri.
1. Golongan Rumah Tangga Keluarga
Rumah tangga keluarga adalah sekelompok orang yang terikat atas dasar hubungan keluarga. Berhubung dalam golongan ini terdiri atas beberapa orang, tentu saja dapat menjadi sebuah unit pelaku ekonomi, sebab mereka berperan penting dalam perekonomian masyarakat, yakni:
- Konsumen
Sebagai konsumen, rumah tangga keluarga ini akan membeli dan mengkonsumsi barang atau jasa yang telah dihasilkan oleh perusahaan. Sementara itu, pihak perusahaan akan mendapatkan keuntungan atas penjualan barang atau jasa tersebut.
- Produsen
Tidak hanya sebagai konsumen saya, golongan rumah tangga keluarga ini juga dapat memperoleh pendapatan atas keterlibatannya dalam proses produksi suatu barang atau jasa. Terutama pada rumah tangga yang memberikan bahan baku, tenaga sebagai SDM, modal dalam proses produksi suatu barang atau jasa tersebut.
- Penyedia Faktor Produksi Bagi Perusahaan
Dalam peran ini, nantinya rumah tangga keluarga akan menawarkan sumber tenaga kerja, lahan berupa tanah, dan modal finansial bagi perusahaan. Apabila berupa sumber tenaga kerja, maka anggota keluarga akan menjadi SDM yang bekerja di perusahaan tersebut dan mendapatkan upah.
Apabila berupa lahan berupa tanah, maka selaku rumah tangga keluarga akan memberikan sewa kepada perusahaan atas lahannya tersebut. Lalu, apabila dalam bentuk modal finansial, biasanya akan disimpan di bank yang kemudian disalurkan kepada pihak perusahaan dengan bunga tertentu.
2. Rumah Tangga Produksi (Perusahaan)
Rumah Tangga Produksi disebut juga perusahaan. Perusahaan adalah kesatuan teknis yang mengkombinasikan faktor produksi untuk menghasilkan barang dan jasa. Menurut jenis badan hukumnya, perusahaan digolongkan sebagai perusahaan perseorangan, CV, firma, Perseroan Terbatas (PT) dan koperasi. Menurut lapangan usahanya, perusahaan terdiri atas perusahaan agraris, ekstraktif, industri, perdagangan dan jasa.
Peran perusahaan dalam perekonomian adalah sebagai berikut.
- Produsen
Sebagai produsen, perusahaan menghasilkan barang dan jasa. Misalnya perusahaan roti menghasilkan roti, perusahaan otomotif menghasilkan mobil atau motor. Perusahaan ekstraktif adalah perusahaan yang menghasilkan barang dan cara mengambil langsung dari alam, misalnya perusahaan pertambangan minyak bumi, batu bara, besi dan sebagainya.
Sementara itu, pada perusahaan industri adalah perusahaan yang menghasilkan barang dengan cara mengolah bahan mentah menjadi barang jadi atau setengah jadi. Misalnya pabrik rokok, pabrik makanan dalam kemasan dan lain-lain
- Pengguna Faktor Produksi
Melalui skill yang dimiliki perusahaan, dapat mengkombinasikan faktor produksi untuk diolah sehingga menghasilkan barang atau jasa. Sebagai pemilik skill, pengusaha akan mendapatkan keuntungan (laba).
- Agen Pembangunan
Sebagai agen pembangunan, artinya perusahaan membantu pemerintah dalam kegiatan pembangunan. Kegiatan ekonomi (produksi) yang dilakukan perusahaan, dapat memberikan kesejahteraan bagi karyawan perusahaan tersebut, juga kepada warga masyarakat.
3. Negara (Pemerintah)
Pemerintah tentu saja dapat berperan sebagai pelaku kegiatan ekonomi. Peran pemerintah dalam kegiatan ekonomi adalah sebagai berikut.
- Konsumen
Sebagai konsumen pemerintah membeli dan mengkonsumsi berbagai barang dan jasa untuk mengelola negara. Misalnya: membeli jasa pegawai, kendaraan dinas, kertas, alat-alat kantor, listrik, telepon, dan lain-lain. Dalam hal ini, pemerintah harus mengeluarkan dana untuk pembelian barang dan jasa tersebut melalui APBN (Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara).
- Produsen
Sebagai produsen, pemerintah juga turut menghasilkan barang dan jasa. Barang dan jasa tersebut diproduksi oleh badan usaha milik pemerintah. Sesuai amanat UUD 1945 pasal 33 ayat 2 dan 3, pemerintah bertugas menyediakan barang dan jasa yang penting (vital) dibutuhkan oleh rakyat melalui BUMN.
- Regulator
Sebagai regulator, pemerintah bersama DPR membuat peraturan dalam bidang ekonomi. Tujuannya mendorong kegiatan ekonomi agar lebih optimal dan dapat meningkatkan kesejahteraan rakyat. Misalnya Undang-Undang No. 19 Tahun 2003 tentang BUMN, Undang-Undang No. 1 tahun 1967 tentang Penanaman Modal Asing.
4. Masyarakat Luar Negeri
Untuk memenuhi kebutuhan di dalam negeri suatu negara perlu hubungan dengan negara lain. Hal tersebut karena tidak semua negara dapat memproduksi semua barang dan jasa yang dibutuhkan oleh rakyatnya.
Indonesia juga melakukan hubungan ekonomi dengan berbagai negara di seluruh dunia. Hubungan tersebut dapat berupa perdagangan, ketenagakerjaan, dan permodalan.
- Perdagangan
Salah satu bentuk kerjasama dengan luar negeri adalah perdagangan yaitu ekspor maupun impor barang maupun jasa. Misalnya Indonesia mengekspor karet ke Jepang, sedangkan Jepang mengekspor mesin-mesin ke Indonesia. Kedua belah pihak mendapatkan tambahan devisa dari kegiatan perdagangan tersebut.
- Pertukaran Tenaga Kerja
Masyarakat Indonesia banyak mengirimkan tenaga kerja ke luar negeri, mereka yang bekerja di luar negeri memberikan devisa bagi Indonesia. Selain masyarakat Indonesia bekerja di luar negeri, masyarakat dari negara lain juga banyak yang bekerja di Indonesia.
Masyarakat dari negara lain yang bekerja di Indonesia umumnya adalah tenaga ahli yang bekerja pada perusahaan-perusahaan untuk mengerjakan proyek-proyek tertentu yang membutuhkan penguasaan teknologi tinggi atau modal yang besar.
- Sumber Penanaman Modal Asing
Penanaman modal asing di suatu negara merupakan salah satu cara untuk meningkatkan kemakmuran penduduk di suatu negara. Bagi Indonesia, investasi dari negara lain sangat menguntungkan. Indonesia menarik bagi para investor asing karena harga tenaga kerja di Indonesia lebih murah dibandingkan dengan Negara lainnya.
Di samping itu, Indonesia merupakan pangsa pasar yang besar karena jumlah penduduknya sangat besar.
- Pemberi Pinjaman
Untuk melaksanakan pembangunan, suatu negara membutuhkan dana yang sangat besar. Pada saat suatu negara mengalami kesulitan keuangan, maka negara akan meminjam dari negara lain atau badan keuangan internasional.
Lembaga keuangan internasional itu antara lain adalah World Bank, IMF, ADB, IDB, dan lain-lainnya.
Nah, itulah ulasan mengenai pengertian tindakan ekonomi beserta tujuan dan jenisnya. Tindakan ekonomi akan selalu dilakukan berdasarkan motif ekonomi yang dialami oleh individu atau kelompok sebagai pelaku tindakan ekonomi.
Sumber:
Modul Belajar Mandiri: Permasalahan Dasar, Motif, Prinsip Ekonomi, dan Pelaku Ekonomi.