pengertian komunikasi

Pengertian Komunikasi Non-verbal: Fungsi, Jenis dan Macamnya

Diposting pada 1,668 views

Pengertian Komunikasi Non-verbal – Dalam kehidupan sehari-hari, secara umum terdapat dua jenis komunikasi yang digunakan. Dua jenis komunikasi tersebut yaitu komunikasi verbal dan komunikasi non-verbal. Komunikasi verbal berarti komunikasi yang secara langsung disampaikan menggunakan kata-kata, sedangkan komunikasi non-verbal memiliki arti yaitu sebagai komunikasi yang terjadi tanpa menggunakan kata-kata.

Komunikasi tanpa menggunakan kata-kata ini, sebenarnya sering digunakan bahkan hampir tiap-tiap saat pada waktu kita sedang berkomunikasi. Hanya saja, komunikasi non-verbal ini jarang diketahui dan disadari. Padahal, komunikasi non-verbal merupakan metode komunikasi yang memiliki peran yang sama pentingnya dengan komunikasi verbal. Bagi anda yang masih penasaran mengenai apa itu komunikasi non-verbal dan apa-apa saja contohnya, tenang, kitabisa.net akan membahas mengenai komunikasi non-verbal melalui artikel berikut ini.

PENGERTIAN KOMUNIKASI NON-VERBAL

Dikutip dari ThoughtCo, seorang psikiater bernama Jurgen Ruesch bersama dengan penulis Weldon Kees melalui buku yang mereka rilis dengan judul Nonverbal Communication: Notes on the Visual Perception of Human Relations, pertama kali memperkenalkan istilah komunikasi non-verbal pada tahun 1956.

Definisi dari komunikasi non-verbal sendiri ialah salah satu bentuk komunikasi yang dilakukan menggunakan tindakan atau dengan tanpa kata-kata. Komunikasi non-verbal juga dapat diartikan sebagai transfer informasi denggan menggunakan bahasa tubuh, seperti gerakan tangan, gestie, mimik wajah, kontak mata, kecepatan berbicara, hingga intonasi suara. Sedangkan, bedanya dengan komunikasi verbal yaitu pada komunikasi verbal, menggunakan media bahasa untuk bertukar informasi melalui teks tertulis, bicara, dan bahasa isyarat.

Komunikasi non-verbal bisa memiliki makna yang berbeda-beda antara satu orang dengan orang lainnya, begitu pun dengan satu adat atau budaya dengan budaya yang lainnya. Maka dari itu, komunikasi non-verbal memerlukan peran penting mengenai cara menyampaikan informasi serta makna yang sesuai dengan isi pesan, dan juga tata cara menafsirkan pesan atau tindakan yang telah diterima supaya tidak terjadi miskomunikasi antara komunikator dengan komunikan.

Dalam kehidupan sehari-hari, penggunaan komunikasi non-verbal juga tidak kalah pentingnya dengan komunikasi verbal karena bisa membantu kita untuk mengetahui seperti apa perasaan orang yang berkomunikasi dengan kita. Jadi, jika anda memiliki kemampuan untuk bisa menggabungkan kedua jenis komunikasi ini dengan baik dan benar, maka akan terdapat kemungkinan anda akan menjadi lebih mudah untuk melakukan aktivitas pada tiap harinya. Nah, bagi anda yang masih mencari pekerjaan juga tidak ada salahnya untuk mulai mempelajari jenis komunikasi non-verbal ini.

Seperti yang telah dijelaskan oleh The Balance Careers, saat anda mengikuti sebuah wawancara pekerjaan, pastinya rekruter tidak sekadar menilai anda dari kemampuan verbal saja. Melainkan juga termasuk gestur tubuh, tatapan mata, hingga nada suara juga akan turut diperhatikan.

FUNGSI KOMUNIKASI NON-VERBAL

Komunikasi non-verbal memiliki beberapa fungsi utama, yaitu untuk mengirimkan makan melalui repetisi, substitusi, kontradiksi, aksentuasi, dan juga komplemen dari maksud pesan yang akan disampaikan. Berikut ini, penjelasan dari 5 fungsi komunikasi yang dikutip dari penuturan Mark L. Knapp (1972)

1. Repetisi

Fungsi repetisi dimaksudkan untuk merepetisi atau mengulangi sebuah maksud dari sebuah komunikasi verbal. Misalnya menganggukkan kepala sambil mengatakan “iya” atau “setuju” dan menggelengkan kepala sambil mengatakan “tidak”.

2. Substitusi

Ada kalanya, komunikasi non-verbal sebagai media utama yang cukup untuk mengirimkan informasi dan pesan. Selain lebih ekspresif dan bermakna dari sekadar kata-kata, komunikasi non-verbal juga lebih mudah untuk dilakukan serta lebih mudah untuk dipahami dalam berbagai kasus, serta menjadi solusi paling baik dalam mengatasi perbedaan bahasa.

Beberapa contoh yang sering dijumpai dari fungsi subtitusi ini yaitu mengacungkan jempol sebagai tanda “benar” atau melambaikan tangan sebagai penanda “di sini”

3. Kontradiksi

Kontradiksi adalah penolakan atau upaya untuk memberikan makna lain terhadap pesan verbal yang disampaikan. Kontradiksi biasanya juga memiliki fungsi untuk menyindir atau bahkan untuk sekadar humor. Misalnya, seseorang mengatakan “masakanmu sangat lezat” namun sambil menggunakan gestur seakan ingin muntah.

4. Aksentuasi

Aksentuasi memiliki fungsi untuk menambahkan kekuatan atau intensitas kepada kata-kata verbal. Misalnya, ketika anda berkata “Besok kita pergi bermain lagi, ya!” dengan suara yang keras serta antusias kepada teman anda, sebagai tanda bahwa anda bersungguh-sungguh untuk mengajak teman anda bermain lagi di kemudian hari.

5. Komplemen

Fungsi komplemen dapat diartikan sebagai upaya untuk melengkapi serta memperkaya makna dari pesan verbal. Berbeda dengan fungsi subtitusi yang bertujuan untuk menggantikan, fungsi komplemen hanya sebagai pelengkap. Misalnya ketika anda mengatakan “selamat jalan” sambil melambaikan tangan.

BERBAGAI MACAM JENIS KOMUNIKASI NON-VERBAL

Berikut ini adalah berbagai macam jenis dari komunikasi non-verbal yang perlu anda ketahui :

1. Ekspresi wajah

Ekspresi wajah merupakan salah satu dari sekian jenis komunikasi non-verbal yang mempunyai suatu peran yang besar. Pada saat berkomunikasi, hal yang pertama kali dilihat yaitu adalah ekspresi wajahnya, bahkan sebelum kita mendengar hal apa yang akan orang tersebut sampaikan. Hanya sekadar dari ekspresi wajah, akan ada banyak sekali informasi yang bisa didapatkan.

Ekspresi wajah juga bisa bisa dikatakan sebagai komunikasi non-verbal yang paling umum atau universal. Hal ini disebabkan, karena biasanya rata-rata manusia akan menunjukkan ekspresi wajah tertentu untuk menunjukkan suatu emosi atau apa yang sedang ia rasakan. Contohnya, biasanya orang akan tersenyum ketika sedang merasa senang, cemberut ketika sedang merasa sedih, dan juga tersenyum masam ketika sedang merasa canggung.

2. Gestur

Gestur atau gerakan tubuh, umumnya digunakan untuk menyampaikan suatu pesan tanpa menggunakan kata-kata. Gestur yang paling umum digunakan misalnya seperti menunjuk, menganggukan kepala, dan juga melambaikan tangan. Perbedaan dari gestur dengan ekspresi wajah yang dinilai sangat universal, gerakan tubuh akan lebih dipengaruhi oleh suatu budaya dari suatu masyarakat.

Contohnya, ada beberapa gerakan yang dianggap tidak baik atau tidak sopan jika dilakukan kepada suatu kelompok masyarakat tertentu, namun lada kelompok masyarakat yang lain mungkin gerakan tersebut lebih bersifat netral atau diperbolehkan. Seperti misalnya di India dan beberapa daerah di Pakistan, anda tidak diperkenankan untuk menggiti kuku jempol tangan ketika sedang berhadapan dengan orang lain, karena di India dan beberapa daerah di Pakistan, gestur tersebut memiliki arti “enyahlah” atau secara kasar mengusir dan berkata hal yang dianggap tidak pantas ke lawan bicara.

3 Postur tubuh

Postur tubuh juga menjadi salah satu jenis komunikasi non-verbal yang bisa menyampaikan berbagai macam jenis informasi. Postur tubuh, bila dikombinasikan dengan gerak tubuh tertentu, bisa memiliki berbagai macam arti. Contohnya, ketika seseorang sedang berdiri tegak dengan meletakkan tangan di pinggul, biasanya cenderung memiliki arti jika orang tersebut sedang menunjukkan sikap yang berkuasa dan atau tegas.

4. Paralinguistik

Paralinguistik yaitu adalah salah satu aspek non-verbal yang muncul dari proses berbicara atau komunikasi verbal. Aspek paralinguistik ini meliputi volume suara, penekanan, dan juga tinggi rendahnya nada yang digunakan pada suatu pembicaraan.

Aspek paralinguistik ini dapat menunjukkan suatu makna yang sebenarnya dari sebuah pembicaraan. Misalnya, ketika anda menanyakan perihal kabar kepada seorang teman, lalu dia memberikan jawaban “Iya, saya baik-baik saja,” namun sambil menggunakan nada yang pelan, dingin, serta volume yang rendah maka anda bisa mengetahui bahwa terdapat kemungkinan bahwa teman anda mungkin tidak sedang baik-baik saja.

5. Tatapan mata

Tatapan mata juga memiliki sebuah peran penting di dalam komunikasi non-verbal. Seperti cara seseorang menatap, melihat, bahkan berkedip dinilai dapat menunjukkan berbagai macam emosi yang terdapat pada dirinya. Contohnya, ketika anda menemui seseorang yang sangat anda sayangi atau bahkan cintai, biasanya kecepatan mata berkedip akan meningkat dan pupil mata juga jadi membesar.

Tatapan mata juga sering dijadikan sebagai sebuah patokan untuk menentukan bahwa seseorang sedang berkata dengan jujur ataupun berbohong. Kontak mata yang normal dan juga stabil, sering kali dianggap sebagai tanda bawah orang tersebut sedang menyatakan kebenaran dan juga dapat dipercayai. Namun sebaliknya, jika sedang berbicara tapi orang tersebut sering mengalihkan tatapannya, maka ia sedang berbohong.

6. Sentuhan

Sentuhan juga menjadi salah satu jenis komunikasi non-verbal. Sentuhan dapat digunakan sebagai alat komunikasinya untuk menyalurkan berbagai macam emosi, seperti kasih sayang, keakrab, simpati, atau bahkan sebagai bentuk ketidaksukaan.

Sentuhan memiliki berbagai macam arti, seperti ketika berjanji dengan sungguh-sungguh biasanya seseorang akan memegang tangan dari lawan bicaranya ataupun ketika akan pergi ke suatu tempat, seseorang akan menggandeng tangan orang lain sebagai tanda mengajak. Sentuhan yang dilakukan oleh pria dan wanita biasanya memiliki arti yang berbeda.

Pria biasanya menggunakan sentuhan untuk menegaskan kekuasaan serta kendalinya atas orang lain, sedangkan wanita cenderung menggunakan sentuhan untuk menunjukkan perhatian dan juga kasih sayang. Terkadang, sentuhan ini juga terjadi sebagai refleks dari atas apa yang kita rasakan, seperti ketika melihat orang lain berduka, kita refleks memeluknya sebagai tanda bahwa kita bersimpati dan juga turut berduka.

7. Penampilan

Penampilan juga menjadi salah satu alat komunikasi non-verbal. Seperti pilihan model pakaian, warna dari pakaian yang dikenakan, dan juga gaya rambut. Penampilan bisa dianggap sebagai penentu dan juga reaksi seseorang terhadap orang lain, karena penampilan merupakan salah satu hal yang dapat dilihat untuk pertama kali bahkan sebelum komunikasi tersebut dimulai. Walaupun begitu, biasanya informasi yang didapat dari sebuah penampilan biasanya memiliki arti yang berbeda-beda antar masyarakat, menyesuaikan dengan kondisi sosial serta budaya yang berada di masyarakat itu sendiri.

Penampilan ini sangat berpengaruh terutama pada saat anda akan melakukan tes wawancara kerja, tentunya penampilan anda juga akan dinilai oleh para rekruter.Itulah mengapa saat akan melakukan tes wawancara kerja anda harus selalu menggunakan pakaian yang baik dan tepat. Selain itu, gaya make-up dan gaya rambut juga akan turut dinilai. Jangan sampai anda memberikan kesan pertama yang tidak baik kepada para rekruter hanya karena penampilan yang tampilkan tampak tidak rapi.

Komunikasi non-verbal jenis penampilan ini juga dirasa sangat penting atas apa yang akan orang interpretasikan dari diri kita, terutama pada saat kali pertama bertemu. Banyak juga kasus-kasus bahwa orang yang berpenampilan formal dan rapi, akan didahulukan pelayanannya dalam sebuah toko dibandingkan dengan orang yang berpakaian biasa saja dikarenakan para pegawai toko lebih merasa bahwa orang yang berpenampilan formal dan rapi cenderung memiliki lebih banyak uang dibandingkan dengan orang yang mengenakan pakaian casual.

8. Proksemik

Proksemik adalah salah satu jenis komunikasi non-verbal yang berupa jarak antar satu orang dengan orang yang lainnya pada saat komunikasi sedang berlangsung. Jarak atau ruang dalam komunikasi ini biasanya sebagai tanda untuk seberapa akrab dan nyamannya anda dengan lawan bicara.

Ruang pribadi bagi seseorang biasanya berjarak 0,5 – 1,5m. Jarak ini biasanya hanya diperuntukkan bagi teman dekat, sahabat, kekasih, dan atau keluar. Sedangkan jarak yang biasanya pantas untuk komunikasi profesional dengan para rekan kerja atau ketika sedang mengobrol santai dengan orang yang tidak terlalu dekat adalah 1,5m – 4m.

Jarak komunikasi yang tidak sewajarnya, seperti terlalu dekat dengan orang asing, orang yang baru ditemui, teman yang tidak akrab, atau rekan kerja profesional mungkin akan terasa seperti penerobosan ruang pribadi yang membuat sesi komunikasi tersebut menjadi tidak nyaman. Hal tersebut juga berlaku sebaliknya, posisi komunikasi yang berjarak berjauh-jauhan debfan seseorang yang telah dikenal dekar seperti orang tua, saudara, atau sahabat juga akan terasa aneh atau tidak lazim.

9. Objek

Objek yang digunakan atau dikenalan oleh seseorang juga merupakan salah satu jenis dari komunikasi non-verbal. Dari objek ini, anda akan mendapatkan berbagai informasi mengenai identitas seseorang. Misalnya, ketika anda melihat seseorang mengenakan seragam polisi, anda akan bisa langsung mengetahui bahwa orang tersebut memiliki profesi yaitu sebagai polisi tanpa perlu bercakap-cakap atau berkomunikasi dengannya.

10. Chronemics

Waktu bisa memengaruhi terjadinya sebuah komunikasi dan hal inilah yang disebut chronemics dalam komunikasi non-verbal. Misalnya, komunikasi yang terjadi di pagi hari, tepat dari setelah kita terbangun dari tidur biasanya membutuhkan perhatian yang lebih dikarenakan mungkin komunikator dan komunikan masih sedang dalam keadaan mengantuk sehingga kurang memahami informasi yang disampaikan.

Sebaliknya, saat kita berinteraksi atau berkomunikasi, suasana hati dan juga ketertarikan dapat memengaruhi kesadaran kita akan waktu pada saat komunikasi tersebut sedang berlangsung. Misalnya, ketika sedang dalam kelas yang membosankan, waktu terasa berjalan lebih lambat, anda akan merasa sulit untuk fokus mendengarkan materi apa yang disampaikan.

Komunikasi non-verbal bisa memperkaya isi dari informasi yang akan anda sampaikan serta menjadikan sebuah komunikasi menjadi lebih efektif. Maka dari itu, sebaiknya anda mencoba untuk menggunakan atau menyertakan jenis-jenis komunikasi non-verbal seperti yang telah dijelaskan saat sedang berkomunikasi. Saat berkomunikasi dengan orang lain, perhatikan juga komunikasi non-verbal yang ia sampaikan, sehingga anda bisa mendapatkan lebih banyak makna dan atau informasi yang lebih banyak daripada hanya sekadar mendengar kata-katanya saja.

Apabila anda merasa kesulitan dalam memahami atau mencerna sebuah makna dan informasi pada saat berkomunikasi, baik itu komunikasi secara verbal maupun non-verbal, janganlah khawatir, karena kemampuan untuk memahami komunikasi sebenarnya bisa dilatih. Jika anda merasa kesulitan untuk berlatih sendiri, anda juga bisa berkonsultasi dengan para ahli atau psikolog untuk meningkatkan serta mengembangkan kemampuan anda dalam berkomunikasi.

KESIMPULAN

Komunikasi non-verbal memiliki arti yaitu sebuah komunikasi yang bisa dilakukan tanpa kata-kata. Komunikasi non-verbal bisa dilakukan beriringan dengan komunikasi verbal maupun dengan sendirinya. Komunikasi non-verbal bertujuan untuk mempermudah dan juga mempertegas informasi atau pesan yang ingin disampaikan dalam sebuah komunikasi. Ada bermacam-macam jenis komunikasi non-verbal yang mungkin sering anda gunakan namun jarang anda sadari yaitu seperti tatapan mata, mimik wajah, intonasi, gestur, dan lain sebagainya. Dengan memahami perihal komunikasi non-verbal, anda akan bisa mendapatkan berbagai macam informasi daripada sekadar komunikasi verbal saja. Selain itu, anda juga bisa memperkaya informasi yang akan anda sampaikan dengan melakukan komunikasi non-verbal ini.

Sekian rangkuman mengenai komunikasi non-verbal yang kitabisa.net telah berikan , semoga artikel kali ini bisa berguna bagi para pembaca. Terima kasih telah membaca dan semoga bermanfaat!

Baca juga :

  1. Komunikasi Pemasaran: Pengertian, Fungsi, Jenis dan Cara Membangunnya
  2. Contoh-contoh Bentuk Bauran Komunikasi Pemasaran Terpadu
  3. Arti Komunikasi: Pengertian dan Komponen Komunikasi
  4. Gelar Sarjana Komunikasi : Cara Penulisan dan Fungsinya
  5. 8 Prospek Kerja Jurusan Ilmu Komunikasi