Kita belum berbicara tentang persatuan dan kesatuan loo, ini masih pembukaan. Jadi terus baca dan resapi maknanya ๐
bisa berdampak positif dan negatif, teknologi bisa saja memudahkan
seseorang dalam menyampaikan informasi, teknologi juga bisa jadi
membantu memudahkan pekerjaan manusia. Tapi perlu diingat, teknologi
juga mampu sebagai ancaman untuk negara kita bila kita tidak mampu untuk
menfilter dan memanfaatkan teknologi dengan sebaik-baiknya.
saja media sosial dan internet, yang menurut saya sekarang ini paling
berpengaruh terhadap rusaknya moral dan etika msyarakat. Bagaimana bisa
media sosial dan internet merusak para penerus generasi bangsa?
negatif dapat diakses bebas oleh pengguna internet, walaupun ada
beberapa website atau blog yang diblokir oleh pemerintah. Namun, itu
saja masih bisa diakali dengan berbagai cara. Konten-konten negatif
seperti pornografi, pembunuhan, perjudian, sampai pencurian dapat kita
temukan di media sosial. Bahkan baru-baru ini muncul aplikasi goblok
(tiktok) yang penggunanya rata-rata adalah wanita. Lihat saja, itu
sangat-sangat merusak para generasi penerus bangsa. Orang sudah tidak
malu dan tidak peduli lagi dengan harga dirinya, yang penting bisa viral
di Internet.
Bahkan baru-baru ini saya melihat sendiri, seorang laki-laki yang bermain tik-tok pada saat melakukan gerakan sholat. Tentu itu sebuah pelecehan menurut saya, ketika ibadah dijadikan sebagai guyonan.
bangsa, khusunya moral. Yang nantinya akan berdampak pada meningkatnya
pergaulan bebas, tindak kriminal, pemerkosaan yang berujung pembunuhan,
sampai pernikahan dini yang saat ini sudah banyak terjadi di lingkungan
sekitar. Dalam jangka panjang, bukan tidak mungkin akan timbul mental-mental pencuri alias korupsi demi memperkaya diri sendiri.
โ Humas.PMJ (@HumasMetroJaya) 15 Juni 2018
bohong memang menjadi isu yang harus dituntaskan, pasalnya berita bohong
atau hoax biasanya merugikan pihak-pihak tertentu. Kita sebagai
pengguna media sosial harus bijak dalam memilih atau membagikan berita,
pasalnya jika itu hoax sama saja dengan fitnah dan bisa jadi akan
menimbulkan perselisihan bahkan perpecahan. Terlebih lagi jelang pilkada
dan pilpres tahun mendatang, berita-berita hoax biasanya akan
bermunculan.
Mari jadi pengguna media sosial yang bijak ! Jangan percaya sebelum ada bukti nyata. STOP HOAX.
media sosial juga banyak konten-konten yang tujuannya memecah belah
umat bergama. Sebagai contoh masalah teroris baru-baru ini. Di media
sosial kemudian diviralkan, sehingga banyak umat islam yang dirugikan.
Seperti orang yang menggunakan cadar kemudian dicurigai dan di jauhi.
Padahal sejatinya, teroris bukan Islam. Belum lagi tentang pelecehan
agama, yang baru-baru ini pelecehan terhadap salah Ustad yang saat ini
sedang trend. Tentu tindakan-tindakan seperti itu perlu kita hindari dan
kita cegah, agar tidak terjadi perpecahan. Mari bersatu menjaga NKRI.
provokasi juga sering muncul, seperti melecehkan pemerintah, menghina
sampai mencemarkan nama baik. Ini yang harus kita waspadai, apalagi
menjelang pilkada di beberapa daerah dan pilpre beberapa tahun
mendatang. Jangan sampai kita ikut-ikutan terprovokasi dengan berita
hoax dengan menjelek-jelekkan sampai menghina.
dari berbagai ancaman yang ada di media sosial tersebut. Tentu anak
zaman sekarang harus ditanggapi dengan serius perihal moral, pendidikan
dan konsumsi konten dalam media online, terlebih lagi teknologi yang
memang sudah menjadi kebutuhan primer dari para generasi millenial
maupun z.
emas ini. Dengan berbasis kepada keluarga, diharapkan muncul generasi
masa depan Indonesia yang memiliki kecerdasan yang komprehensif, yakni
produktif, inovatif, damai dalam interaksi sosialnya, sehat, menyehatkan
dalam interaksi alamnya, dan berperadaban unggul.
KEBERSAMAAN ADALAH KUNCI SALING MEMAHAMI SATU SAMA LAIN.#thebestPol #polrihumanis #polriPromoter pic.twitter.com/SU1YKVmGxnโ Humas.PMJ (@HumasMetroJaya) 1 Juni 2018
Lebih baik lagi mari kita bersatu dukung negara Indonesia di Asean Games 2018 yang kebetulan Indonesia lah yang menjadi tuan rumahnya. Mari kita jaga nama baik negara kita.
Pihak sekolah juga demikian, sekolah harus menciptakan siswa-siswi yang berkarakter. Memang saat ini sekolah sudah mengedepankan karakter, seperti dengan menambah jam untuk ekstrakurikuler, sampai dengan bimbingan konseling dan kerohanian. Selebihnya keluargalah yang memegang peran penting.
Keduanya antara pihak sekolah dan keluarga harus bersatu untuk menciptakan generasi bangsa yang bermoral dan berkarakter. Dengan ini diharapkan generasi penerus kita memliki kecerdasan yang komprehensif, yaitu produktif, inovatif, damai dalam interaksi sosialnya, sehat, dan berperadaban unggul.
Bersatu untuk menciptakan generasi muda yang bermoral dan berkarakter sama saja bersatu menjaga NKRI dari generasi yang rusak moralnya dan bermental koruptor.
Terkait dengan sosial media, marilah kita menggunakan sosial media secara bijak. Gunakan sosial media untuk menyebarkan hal-hal yang baik, jangan malah menyebarkan berita hoax yang dapat memecah belah. Menjadi bijak dalam menggunakan sosial media.
![]() |
Sumber : twitter @FendyIrawan747 |
Sebelum Indonesia Emas 2045, kita menuju indonesia yang maju, mandiri, adil dan makmur di tahun 2025. Di saat itu aakan tercapai apabila kesejahteraan warga negara kita terus meningkat dengan pendapatan perkapita rata-rata 15.000 US Dollar. Itu dapat terwujud lebih cepat apabila kita mendukung program-program pemerintah, salah satunya adalah memberdayakan kelompok-kelompok UMKM.
Sungguh banyak dari UMKM memiliki produk-produk yang berkualitas, bahkan sanggup menandingi produk impor dari luar negeri. Untuk mendukung para pelaku UMKM agar mereka sejahtera mari bersatu menjaga NKRI dan mendukung UMKM dengan membeli produk-produk dalam negeri.
Membeli produk dalam negri sama saja mendukung UMKM. Mendukung UMKM sama
saja menjaga NKRI dari kemiskinan, pengangguran dan kelaparan para
penduduknya.
Bila UMKM-UMKM di Indonesia sudah berkembang, otomatis kondisi ekonomi negara kita perlahan-lahan akan meningkat dibarengi dengan menurunnya angka pengangguran, meningkatnya kesejahteraan dan menurunnya angka kemiskinan.
Persaingan bisnis memang sangat kejam, tapi bukan berarti kita harus terpecah belah. Mari bersaing secara sehat dan bersatu menguatkan perekonomian Indonesia.
Pemerintah memiliki 10 prioritas kerja di tahun 2018, tema di tahun ini adalah “Memacu Investasi dan Inrastruktu untuk Pertumbuhan dan Pemerataan”. Diantaranya adalah pendidikan, kesehatan, perumahan dan permukiman, pengembangan dunia usaha dan pariwisata, ketahanan pangan, penanggulanagan kemiskinan, infrastruktur, konektivitas dan kemaritiman, pembangunan wilayah, politik, hukum, pertahanan dan keamanan.
Mari kita berstu untuk mendukung program pembangunan nasional, semua memiliki peran masing-masing. Misal bila kamu seorang mahasiswa, mari dukung program pemerintah dengan menciptakan ide-ide cemerlan, atau teknologi-teknologi pertanian dalam menciptakan ketahanan pangan. Bila kamu wirausaha, mari bersatu untuk meningkatkan kapasitas usaha dan menciptakan lapangan pekerjaan. Dan hanya menerima pekerja asalah Indonesia, dengan begitu kemiskinan yang diakibatkan oleh pengangguran dapat teratasi secara perlahan.
Program pemerintah akan terlaksana, bila masyarakat mendukungnya. Hindari kerusuhan dan demo-demo yang tidak bermanfaat.
# Bersatu mendukung Indonesia di Ajang Asian Games 2018
Waktu semakin dekat ke perhelatan Asian Games 2018. Jaga stamina dan semangat. Ayo, kita beri dukungan kepada panitia, pemerintah dan para atlet agar semuanya berhasil baik -Jkw pic.twitter.com/lY7fHKs4Yoโ Joko Widodo (@jokowi) 22 November 2017
Tahun ini Indonesia menjadi tuan rumah Asian Games 2018, mari kita bersatu mendukung Indonesia dengan mendoakan dan mensupport secara langsung, semoga Indonesia dapat meraih juara terbaik. Kita juga harus bersatu untuk menjaga nama baik Indonesia di negara-negara Asian saat mereka berada di Indonesia.
Waktu semakin dekat ke perhelatan Asian Games 2018. Jaga stamina dan semangat. Ayo, kita beri dukungan kepada panitia, pemerintah dan para atlet agar semuanya berhasil baik- Joko Widodo
Keluarga adalah kelompok sosial paling kecil, di keluargalah kontrol dapat efektif. Karena keluarga adalah orang-orang terdekat di dalam hidup kita. Maka, mari kita jaga anak-anak kita, suami kita, istri kita, saudara-saudara kita dari tindakan-tindakan yang melanggar hukum seperti terorisme, pembunuhan, narkotika, dan lain-lain.
Menjaga keluarga adalah langkah paling awal dalam Menjaga NKRI
Berita terorisme di surabaya beberapa waktu yang lalu sempat meresahkan masyarakat Indonesia. Belum lagi timbul kecurigaan antar umat beragama, pasalnya tempat bom bunuh diri terletak di tempat ibadah. Sehingga menjadi isu yang sangat meresahkan dan dapat menimbulkan diskriminasi terhadap kelompok-kelompok tertentu. Misal saja, beberapa waktu yang lalu ada wanita yang bercadar dilarang naik bus. Tentu ini miris, dan diskriminasi terhadap kalangan tertentu. Padahal yang bercadar belum tentu teroris, justru teroris itulah yang tidak mengerti tentang agama.
Tindakan preventif jauh lebih penting dibandingkan langkah2 represif dalam mengatasi terorisme. Dan langkah2 preventif terbaik adalah bagaimana kita semua bisa membersihkan lembaga pendidikan, ruang publik, mimbar2 umum dari ideologi yang sesat yaitu terorisme -Jkwโ Joko Widodo (@jokowi) 19 Mei 2018
Maka dari itu mari kita jaga anak-anak kita agar tidak terkena paham-paham radikalisme semacam terorisme, jaga anak-anak kita, kakak, adik, bapak semua orang terdekat dari kita agar mendekatkan diri kepada Tuhan dengan cara yang benar dan lurus.
Bangga ! Indonesia Menjadi Negara Teraman di dunia
Berdasarkan riset Internasional Gallups Law and Order 2018, mengatakan Indonesia adalah termasuk 10 terbesar negara teraman di dunia. Tentu kita harus bangga, tapi bukan berarti kita tenang-tenang saja. Kita harus terus bersatu untuk menjaga NKRI ini dari berbagai ancaman yang ada.
Indonesia berhasil masuk ke dalam 10 negara teraman di dunia. Hal ini dibuktikan oleh Lembaga Riset Internasional Gallupโs Law and Order 2018, yang menempatkan Indonesia sebagai satu dari 10 negara teraman di dunia. pic.twitter.com/Z7I7Dy3TZEโ Humas.PMJ (@HumasMetroJaya) 18 Juni 2018
#SebarkanBeritaBaik
Bersama Humas Polda Metro Jaya mengadakan Citizen Journalism dan Social Media Competitions dalam rangka membuayakan menyebarkan berita baik, dan mencegah tersebar luasnya kabar hoax yang dapat memecah belah persatuan negara kita. Ayoo, mumpung masih ada waktu. Ikut berpartisipasi dalam acara ini. Sebarkan berita baik, berantas berita hoax.
Menyikapi ramainya kabar hoax yang bertendensi memecah belah persatuan bangsa, Polda Metro Jaya menggelar Citizen Journalism & Social Media Competitions.
Kirimkan karyamu paling lambat 22 Juni 2018. Pastikan kamu sudah mengisi formulir pendaftaran di https://t.co/LfbSwCKv5l. pic.twitter.com/SfHKE6sMJaโ Humas.PMJ (@HumasMetroJaya) 17 Juni 2018
Kesimpulan :
Indonesia dan Generasi Emas 2045 adalah visi mulia yang tidak hanya
menjadi visi dari pemerintah saja, tetapi juga dari semua elemen
masyarakat.Salah satu syaratnya adalah kualitas manusianya atau SDM nya. Maka dari
itu mari kita bersatu mewujudkan generasi Emas 2045 dengan menjaga NKRI
dari berbagai ancaman yang merusak moral dan karakter para generasi
bangsa. Mari kita jaga dengan semangat persatuan dan kesatuan. Hindari perpecahan dan segala tindakan yang memicu pertengkaran seperti berita hoax, ujaran kebencian dan tindakan yang negatif lainnya di sosial media. Lebih baik mari kita #SebarkanBeritaBaik untuk Indonesia yang lebih baik.