Apa itu inventori? Inventori adalah istilah yang digunakan untuk menyebut persediaan barang-barang yang dimiliki oleh suatu perusahaan atau organisasi. Inventori bisa berupa bahan baku, barang setengah jadi, barang jadi, barang dalam proses, atau barang cadangan.
Inventori merupakan salah satu aset penting yang harus dikelola dengan baik agar dapat mendukung kelancaran operasional dan keuntungan perusahaan.
Dalam artikel ini kita akan membahas tentang pengertian inventori, jenis-jenisnya, manfaat dan cara mengelolanya.
Pengertian Inventori
Inventori adalah istilah yang digunakan untuk menyebut persediaan barang atau bahan yang dimiliki oleh suatu perusahaan untuk tujuan tertentu.
Inventori atau persediaan adalah aset lancar yang dimiliki oleh perusahaan untuk dijual atau digunakan dalam proses produksi. Inventori merupakan salah satu komponen penting dalam laporan keuangan perusahaan, karena mempengaruhi tingkat laba dan arus kas.
Inventori bisa berupa bahan baku, barang dalam proses, barang jadi, atau barang dagang yang akan dijual kepada pelanggan. Inventori juga bisa berupa suku cadang, perlengkapan, atau bahan pembantu yang mendukung proses produksi atau operasi perusahaan.
Cara mengelola inventory dengan baik adalah dengan melakukan perencanaan, pengendalian, dan evaluasi secara berkala. Perencanaan meliputi menentukan jumlah, jenis, dan waktu pembelian inventory sesuai dengan kebutuhan dan anggaran perusahaan.
Pengendalian meliputi melakukan pencatatan, pengawasan, dan pengamanan inventory agar tidak hilang, rusak, atau kadaluarsa. Evaluasi meliputi melakukan analisis dan pelaporan mengenai kinerja inventory, seperti tingkat perputaran, tingkat kehabisan stok, atau tingkat kepuasan pelanggan.
Inventori memiliki beberapa manfaat bagi perusahaan, antara lain:
- Menjaga kelancaran proses produksi atau operasi perusahaan dengan menyediakan bahan atau barang yang dibutuhkan secara tepat waktu dan jumlah.
- Menyediakan pilihan bagi pelanggan dengan menyimpan berbagai jenis dan variasi produk yang sesuai dengan permintaan pasar.
- Mengambil keuntungan dari diskon kuantitas yang ditawarkan oleh pemasok dengan membeli bahan atau barang dalam jumlah besar.
- Menjaga stabilitas harga dan menghindari kenaikan biaya dengan menyimpan bahan atau barang sebelum terjadi inflasi atau kelangkaan.
Namun, inventori juga memiliki beberapa tantangan dan risiko yang harus dikelola dengan baik oleh perusahaan, antara lain:
- Membutuhkan biaya penyimpanan, pengamanan, asuransi, dan perawatan yang cukup besar.
- Menimbulkan kemungkinan kerusakan, kadaluarsa, kehilangan, atau pencurian yang mengurangi nilai inventory.
- Menyebabkan overstock atau stockout yang berdampak negatif pada kinerja dan kepuasan pelanggan.
Oleh karena itu, perusahaan perlu melakukan pengelolaan inventory yang efektif dan efisien dengan menggunakan sistem dan metode yang sesuai dengan karakteristik inventory dan kebutuhan perusahaan.
Jenis dan Contoh Inventori
Ada beberapa jenis inventori atau persediaan yang umum ditemukan di perusahaan, yaitu:
- Bahan baku
Bahan baku adalah bahan mentah yang dibeli dari pemasok dan belum diproses menjadi produk jadi. Contoh bahan baku adalah kayu, besi, kain, dll. - Bahan dalam proses
Bahan dalam proses adalah bahan baku yang sedang diproses menjadi produk jadi, tetapi belum selesai. Contoh bahan dalam proses adalah kayu yang sedang dibentuk menjadi meja, besi yang sedang dilas menjadi rangka, kain yang sedang dijahit menjadi baju, dll. - Barang jadi
Bahan jadi adalah produk yang telah selesai diproses dan siap untuk dijual kepada pelanggan. Contoh barang jadi adalah meja, rangka, baju, dll. - Barang dagangan
Bahan dagangan adalah barang jadi yang dibeli dari produsen lain untuk dijual kembali tanpa mengubah bentuk atau kualitasnya. Contoh barang dagangan adalah buku, alat tulis, makanan, dll.
Manfaat Inventori
Inventori memiliki beberapa manfaat bagi perusahaan atau organisasi, antara lain:
1. Memenuhi permintaan pelanggan
Inventori memungkinkan perusahaan untuk menyediakan barang yang dibutuhkan oleh pelanggan dengan cepat dan tepat waktu. Dengan demikian, perusahaan dapat meningkatkan kepuasan dan loyalitas pelanggan.
2. Meningkatkan efisiensi produksi
Inventori memungkinkan perusahaan untuk mengatur alur produksi dengan lebih baik dan mengurangi biaya-biaya seperti biaya pesanan, biaya persiapan, biaya penyimpanan, dll. Dengan demikian, perusahaan dapat meningkatkan produktivitas dan kualitas produk.
3. Mengurangi risiko kehabisan stok
Inventori memungkinkan perusahaan untuk menghadapi fluktuasi permintaan atau pasokan yang tidak terduga. Dengan demikian, perusahaan dapat menghindari kehilangan peluang penjualan atau reputasi akibat kehabisan stok.
4. Memanfaatkan diskon pembelian
Inventori memungkinkan perusahaan untuk membeli bahan baku atau barang dalam jumlah besar dengan harga lebih murah saat ada diskon atau penawaran khusus dari pemasok. Dengan demikian, perusahaan dapat menekan biaya pembelian dan meningkatkan margin keuntungan.
Bagaimana Cara Mengelola Inventori?
Mengelola inventori bukanlah hal yang mudah. Perlu adanya sistem dan strategi yang tepat agar inventori dapat dioptimalkan sesuai dengan kebutuhan dan tujuan perusahaan. Berikut adalah beberapa cara mengelola inventori yang bisa dilakukan:
1. Menentukan jumlah optimal inventori
Jumlah optimal inventori adalah jumlah inventori yang paling menguntungkan bagi perusahaan dengan mempertimbangkan faktor-faktor seperti permintaan, biaya penyimpanan, biaya pesanan, tingkat pelayanan, dll. Jumlah optimal inventori dapat ditentukan dengan menggunakan metode-metode seperti Economic Order Quantity (EOQ), Reorder Point (ROP), Safety Stock, dll.
2. Melakukan peramalan permintaan
Peramalan permintaan adalah proses memprediksi jumlah permintaan barang yang akan terjadi di masa depan berdasarkan data historis, tren pasar, faktor musiman, dll. Peramalan permintaan dapat membantu perusahaan untuk menyesuaikan jumlah inventori dengan kebutuhan yang akan datang dan menghindari overstock atau understock.
3. Melakukan pengendalian kualitas
Pengendalian kualitas adalah proses memastikan bahwa inventori yang dimiliki oleh perusahaan memiliki kualitas yang baik dan sesuai dengan standar yang ditetapkan. Pengendalian kualitas dapat dilakukan dengan melakukan inspeksi, pengujian, pemantauan, dll. Pengendalian kualitas dapat membantu perusahaan untuk mengurangi biaya-biaya akibat barang rusak, kadaluarsa, cacat, dll.
4. Melakukan penghitungan fisik
Penghitungan fisik adalah proses menghitung jumlah inventori yang sebenarnya ada di gudang atau tempat penyimpanan dengan cara menghitung satu per satu atau menggunakan alat bantu seperti barcode scanner, RFID, dll. Penghitungan fisik dapat dilakukan secara berkala atau acak untuk memverifikasi akurasi data inventori yang tercatat di sistem dan mengidentifikasi adanya selisih atau kehilangan inventori.
Apa itu Manajemen Inventori?
Manajemen inventori adalah proses pengelolaan inventori secara efektif dan efisien, mulai dari perencanaan, pengadaan, penyimpanan, pengendalian, hingga distribusi. Tujuan manajemen inventory adalah untuk memastikan ketersediaan inventory yang sesuai dengan permintaan pasar, mengurangi biaya operasional dan penyimpanan, serta meningkatkan kualitas dan produktivitas perusahaan.
Salah satu contoh sistem inventori yang sering digunakan oleh perusahaan adalah sistem perpetual inventory. Sistem ini mengharuskan perusahaan untuk mencatat setiap perubahan jumlah dan nilai inventory secara terus-menerus, sehingga dapat mengetahui stok inventory yang tersedia di gudang secara real time. Sistem ini membutuhkan penggunaan teknologi informasi, seperti barcode scanner, komputer, dan software akuntansi.
Sistem perpetual inventori memiliki beberapa keuntungan, antara lain:
- Memudahkan perusahaan untuk melakukan audit dan pengawasan inventory
- Meningkatkan akurasi dan kecepatan dalam pencatatan transaksi inventory
- Mengurangi risiko kehilangan atau pencurian inventory
- Memungkinkan perusahaan untuk melakukan analisis dan peramalan permintaan inventory
Namun, sistem perpetual inventori juga memiliki beberapa tantangan, antara lain:
- Memerlukan investasi awal yang besar untuk membeli dan memelihara peralatan dan software
- Memerlukan sumber daya manusia yang terampil dan terlatih untuk mengoperasikan sistem
- Memerlukan koordinasi yang baik antara departemen yang terlibat dalam proses inventory
Oleh karena itu, perusahaan harus mempertimbangkan berbagai faktor sebelum memilih sistem inventori yang sesuai dengan kebutuhan dan karakteristiknya.
FAQ seputar Inventori
Berikut adalah beberapa pertanyaan dan jawaban yang sering diajukan seputar inventori:
Inventory turnover adalah rasio yang mengukur seberapa sering perusahaan menjual dan mengganti inventori dalam periode tertentu. Inventory turnover dapat dihitung dengan membagi biaya barang yang dijual dengan rata-rata inventori. Inventory turnover menunjukkan seberapa efektif perusahaan dalam menjual produknya dan mengelola persediaannya.
Inventory shrinkage adalah penurunan jumlah inventori akibat faktor-faktor seperti pencurian, kerusakan, kesalahan administrasi, dll. Inventory shrinkage dapat merugikan perusahaan karena menurunkan nilai aset dan keuntungan. Inventory shrinkage dapat dicegah dengan melakukan pengamanan, pengawasan, pengendalian kualitas, penghitungan fisik, dll.
Inventory valuation adalah proses menentukan nilai inventori yang dimiliki oleh perusahaan pada akhir periode akuntansi. Inventory valuation dapat mempengaruhi laporan keuangan perusahaan seperti neraca, laba rugi, arus kas, dll. Inventory valuation dapat dilakukan dengan menggunakan metode-metode seperti FIFO (First In First Out), LIFO (Last In First Out), Average Cost, dll.
Inventory management software adalah aplikasi atau program komputer yang digunakan untuk membantu perusahaan dalam mengelola inventori secara otomatis dan efisien. Inventory management software dapat melakukan fungsi-fungsi seperti merekam data inventori, melakukan peramalan permintaan, menentukan jumlah optimal inventori, melakukan pengendalian kualitas, melakukan penghitungan fisik, dll.
Kesimpulan
Inventori adalah persediaan barang-barang yang dimiliki oleh suatu perusahaan atau organisasi. Inventori bisa berupa bahan baku, barang setengah jadi, barang jadi, barang dalam proses, atau barang cadangan. Inventori memiliki beberapa manfaat seperti memenuhi permintaan pelanggan, meningkatkan efisiensi produksi, mengurangi risiko kehabisan stok, dan memanfaatkan diskon pembelian.
Namun, inventori juga harus dikelola dengan baik agar tidak menimbulkan biaya-biaya yang tidak perlu atau kerugian bagi perusahaan.
Baca juga:
- Manajemen Persediaan
- Manajemen Konflik
- Manajemen SDM
- Manajemen Organisasi
- Manajemen Keuangan
- Manajemen Pemasaran
- Fungsi Manajemen Persediaan
- Pengertian Manajemen Proyek
- Manajemen Risiko
- Tingkatan Manajemen
- Proses Manajemen
- Fungsi Manajemen
- Bidang-bidang Manajemen
- Unsur Manajemen
- Konsep Manajemen
- Sistem Informasi Manajemen
- Fungsi Manajemen Pemasaran