Hindari Perpecahan, Mari Kita Jaga NKRI Dengan Semangat Persatuan dan Kesatuan Demi Generasi Emas 2045

Diposting pada 1,751 views
Kitapunya.net – Indonesia adalah bangsa yang besar, bangsa yang didalamnya terdapat beragam suku dan budaya. Bangsa yang didalamnya terdapat berbagai macam bahasa. Tapi ketahuilah bahwa perbedaan bukan penghalan kita terpecah belah, justru kita harus tetap bersatu. Seperti dulu sebelum Indoenesia merdeka. Kita sudah ketahui bersama bahwa Indonesia dapat merdeka karena adanya persatuan dan kesatuan. Indonesia dapat merdeka karena para pahlawan kita mengobarkan semangat persatuan dan kesatuan. Sudah selayaknya saat ini kita bersatu, karena sejatinya kita belum merdeka. Kita belum merdeka dari kemiskinan, kita belum merdeka dari kelaparan dan kita belum merdeka dari kesejahteraan.
Untuk itu kita perlu bersatu dalam menuntaskan berbagai permasalahan di Indonesia. Apalagi negara kita mentargetkan akan menjadi negara yang maju, adil, makmur dan sejahtera di tahun 2045 dengan masuk menjadi ketujuh negara dengan kekuatan ekonomi terbesar. Di tahun tersebut Indoesia genap berusia 100 tahun yang kemudian disebut dengan Indonesia Emas. Lalu bagaimana menjaga NKRI dengan semangat persatuan dan kesatuan dapat mendukung tercapainya Generasi Emas 2045? Mari kita bahas secara mendalam dalam artikel yang singkat ini.
Generasi Emas 2045
Generasi Emas 2045

Mengenal Indonesia & Generasi Emas 2045
Di tahun 2045 Indonesia genap 100 tahun sejak Indonesia merdeka tahun 1945 yang lalu. Genapnya satu abad tersebut memunculkan ide, wacana dan gagasan tentang Generasi Emas 2045 di era pemerintahan Joko Widodo. Istilah tersebut bukan hanya sekadar intermezo saja, tapi berdasarkan analisa-analisa kondisi bangsa kita saat ini dan beberapa tahun mendatang.

Melalui dokumen oleh Menko Perekonomian dengan judul Masterplan Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia (MP3EI) mengatakan bahwa Indonesia di tahun 2025 akan menjadi negara yang maju, mandiri, makmur dan adil dengan pendapatan per kapita sekitar 15.000 dollar AS, pada tahun ini diharapkan kekuaran ekonomi negara kita menjadi 12 besar di antara negara-negara dunia. Sedangkan 20 tahun setelah itu atau 2045 Indonesia diproyeksikan menjadi 7 besar di dunia dengan pendapatan perkapita 47.000 dollar AS.
Jika demikian yang telah direncanakan, maka pertanyaan diatas harus kita jawab dengan optimis bahwa negara kita mampu mencapai negara yang maju, mandiri, makmur dan adil di tahun 2025. Kemudian di tahun 2045 kita menjadi negara paling kuat ekonominya minimal masuk ke-7 besar di dunia.
Hal ini bukan tidak mungkin, karena negara kita adalah negara yang sangat kaya. Ribuan tumbuhan, hewan dan kekayaan alam kita ada di bumi pertiwi. Tinggal bagaimana SDM nya mengelolanya semua kekayaan itu. Maka dari itu, pertanyaan selanjutnya adalah tentang bagaimana menciptakan SDM yang unggul untuk menjawab tantangan menuju tahun 2045.
Syarat terwujudnya Generasi Emas 2045
Syarat terwujudnya Generasi Emas 2045
Menurut Menteri Keuangan Indonesia “Sri Mulyani” mengatakan bahwa ada 4 syarat agar tercapainya Indonesia emas 2045 yaitu : kualitas manusianya, infrastruktur, kualitas kelembagaan agar profesional dan tidak korup, serta yang keempat adalah kebijakan pemerintah. 
Dari ke-empat-empatnya pasti berhubungan dengan SDM (Sumber Daya Manusianya), mulai dari pemerintah dan pihak swasta yang bekerja sama membangun infrastruktur di Indoenesia secara berkelanjutan, kemudian para lembaga-lembaga negara yang menjalankan tugasnya secara profesional dan jujur, serta kebijakan pemerintah yang tepat dan adil. 
Semua itu dapat tercapai bila sejak dari muda dididik memiliki moral dan pendidikan yang bagus. Tanpa itu maka mustahil mencapai Indonesia Emas 2045. Mari kita bahas lebih detail di bawah ini.
Pentingnya Kualitas SDM dalam Terwujudnya Indonesia Emas 2045
Di atas sudah sedikit disinggung bahwa kualitas SDM menjadi syarat mutlak untuk terwujudnya Indonesia emas 2045. Lalu SDM seperti apakah yang kita butuhkan? Yaa, SDM yang unggul, memiliki moral dan karakte yang baik. Ditambah memiliki kecerdasan yang mumpuni (kualitas pendidikan yang baik).
Mar kita coba renungkan, seberapa pentingkah kualitas SDM dalam mencapai Indonesia Emas 2045? Baru-baru ini kita mengenal generasi michin, generasi yang tidak memiliki etika, generasi yang tidak memiliki moral, tidak memiliki karakter, dan generasi yang rela merendahkan harga dirinya untuk viral di internet. Lihat saja di sosial media, kita bisa lihat manusia-manusia generasi mitchin, apalagi saat ini muncul aplikasi yang sungguh sangat merusak moral masyarakat kita, bahkan di play store kita dapat mencarinya dengan aplikasi goblog (tik tok) ๐Ÿ™‚ Fakta yaa.
Ciptakan generasi emas 2045
Wujudkan generasi emas 2045
Jika mereka para generasi mitchin rela mengorbankan harga dirinya, lalu bagaimana dengan bangsa kita jika beberapa tahun lagi merekalah yang memimpin bangsa ini. So, menurut saya kualitas SDM memang sangat-sangat diperlukan dalam mencapai Indonesia Emas 2045. SDM yang seperti apa?
SDM yang unggul dan berkarakter, sehingga mampu menciptakan pemerintahan yang bersih dari korupsi, profesional, memiliki kebijakan-kebijakan yang tepat dan solutif. Serta dapat membangun infrastruktur dengan memanfaatkan sumber daya yang kita miliki.

Kita belum berbicara tentang persatuan dan kesatuan loo, ini masih pembukaan. Jadi terus baca dan resapi maknanya ๐Ÿ™‚

Berbagai Ancaman di Indonesia
Ancaman terhadap negara memang bermacam-macam, ada yang sifatnya militer dan ada yang sifatnya non militer. Contoh ancaman yang sifatnya militer semacam perang, agresi (ancaman dari negara lain menggunakan angkatan bersenjata), spionase, sabotase dan lain sebagainya.
Sementara untuk ancaman yang sifatnya non militer seperti narkotika dan obat-obatan terlarang, kegiatan ilegal, terorisme, KKN (Korupsi Kolusi dan Nepotisme), termasuk perusakan moral melalui berbagai saluran media seperti televisi, internet dan media sosial. 
Kita akan bahas secara khusus tentang ancaman dari media sosial yang dapat merusak generasi bangsa. Karena generasi bangsa inilah yang nantinya akan menjadi penerus estafet kepemimpinan menuju Indonesia Emas 2045.
Ancaman Rusaknya Moral “SDM” dan Media Sosial
Teknologi
bisa berdampak positif dan negatif, teknologi bisa saja memudahkan
seseorang dalam menyampaikan informasi, teknologi juga bisa jadi
membantu memudahkan pekerjaan manusia. Tapi perlu diingat, teknologi
juga mampu sebagai ancaman untuk negara kita bila kita tidak mampu untuk
menfilter dan memanfaatkan teknologi dengan sebaik-baiknya.
Anggap
saja media sosial dan internet, yang menurut saya sekarang ini paling
berpengaruh terhadap rusaknya moral dan etika msyarakat. Bagaimana bisa
media sosial dan internet merusak para penerus generasi bangsa?
# Konten negatif
Konten-konten
negatif dapat diakses bebas oleh pengguna internet, walaupun ada
beberapa website atau blog yang diblokir oleh pemerintah. Namun, itu
saja masih bisa diakali dengan berbagai cara. Konten-konten negatif
seperti pornografi, pembunuhan, perjudian, sampai pencurian dapat kita
temukan di media sosial. Bahkan baru-baru ini muncul aplikasi goblok
(tiktok) yang penggunanya rata-rata adalah wanita. Lihat saja, itu
sangat-sangat merusak para generasi penerus bangsa. Orang sudah tidak
malu dan tidak peduli lagi dengan harga dirinya, yang penting bisa viral
di Internet.

Bahkan baru-baru ini saya melihat sendiri, seorang laki-laki yang bermain tik-tok pada saat melakukan gerakan sholat. Tentu itu sebuah pelecehan menurut saya, ketika ibadah dijadikan sebagai guyonan. 

Gunakan sosmed untuk yang positif
Sumber : Twitter @portal_fakta
Konten seperti ini akan merusak generasi
bangsa, khusunya moral. Yang nantinya akan berdampak pada meningkatnya
pergaulan bebas, tindak kriminal, pemerkosaan yang berujung pembunuhan,
sampai pernikahan dini yang saat ini sudah banyak terjadi di lingkungan
sekitar. Dalam jangka panjang, bukan tidak mungkin akan timbul mental-mental pencuri alias korupsi demi memperkaya diri sendiri.
# Beirata Hoax

STOP HOAX !! Hoax atau berita
bohong memang menjadi isu yang harus dituntaskan, pasalnya berita bohong
atau hoax biasanya merugikan pihak-pihak tertentu. Kita sebagai
pengguna media sosial harus bijak dalam memilih atau membagikan berita,
pasalnya jika itu hoax sama saja dengan fitnah dan bisa jadi akan
menimbulkan perselisihan bahkan perpecahan. Terlebih lagi jelang pilkada
dan pilpres tahun mendatang, berita-berita hoax biasanya akan
bermunculan. 

Mari jadi pengguna media sosial yang bijak ! Jangan percaya sebelum ada bukti nyata. STOP HOAX.

# Konten yang memicu perpecahan / untuk memecah belah umat beragama
Di
media sosial juga banyak konten-konten yang tujuannya memecah belah
umat bergama. Sebagai contoh masalah teroris baru-baru ini. Di media
sosial kemudian diviralkan, sehingga banyak umat islam yang dirugikan.
Seperti orang yang menggunakan cadar kemudian dicurigai dan di jauhi.
Padahal sejatinya, teroris bukan Islam. Belum lagi tentang pelecehan
agama, yang baru-baru ini pelecehan terhadap salah Ustad yang saat ini
sedang trend. Tentu tindakan-tindakan seperti itu perlu kita hindari dan
kita cegah, agar tidak terjadi perpecahan. Mari bersatu menjaga NKRI.
Kendalikan ibu jari
Sumber : twitter @bijakbersosmed_

# Provokator dan Ujaran Kebencian

Konten
provokasi juga sering muncul, seperti melecehkan pemerintah, menghina
sampai mencemarkan nama baik. Ini yang harus kita waspadai, apalagi
menjelang pilkada di beberapa daerah dan pilpre beberapa tahun
mendatang. Jangan sampai kita ikut-ikutan terprovokasi dengan berita
hoax dengan menjelek-jelekkan sampai menghina. 
ujaran kebencian
Sumber : twitter @papeda_

Dilihat
dari berbagai ancaman yang ada di media sosial tersebut. Tentu anak
zaman sekarang harus ditanggapi dengan serius perihal moral, pendidikan
dan konsumsi konten dalam media online, terlebih lagi teknologi yang
memang sudah menjadi kebutuhan primer dari para generasi millenial
maupun z.
Peranan beberapa lembaga dalam mengatasi berbagai ancaman yang datang
Dilihat dari kedua jenis ancaman di atas, ada beberapa ancaman yang pemerintah sudah siapkan untuk mengatasinya. Seperti ancaman militer, pemerintah Indonesia telah melatih TNI (Tentara Nasional Indonesia) dari berbagai angkatan seperti angkatan darat, laut dan udara. Indonesia telah mendidik putra-putrinya menjadi TNI yang siap mati untuk menjaga kedaulatan dan keutuhan NKRI apabila ada ancaman militer dari negara luar.
Kemudian untuk ancaman yang dari dalam seperti terorisme, pembunuhan, narkotika, dan tindak kejahatan lainnya ada POLRI yang siap menjaga NKRI. Tugas POLRI adalah memelihara keamanan dan ketertiban masyarakat; menegakkan hukum; dan memberikan perlindungan, pengayoman, dan pelayanan kepada masyarakat.
Berantas terorisme
Sumber : twitter @HumasMetroJaya

Lalu apakah ada tugas kita dalam menjaga NKRI? 
Yaa pasti ada, karena semua komponen bangsa dibutuhkan perannya untuk menjaga negara kita tercinta. Bukan berarti karena ada polisi yang selalu menindak kejahatan, terus kita angkat tangan. Bukan berarti bila sudah polisi yang membasmi terorisme terus kita angkat tangan. Bukan berarti bila ada KPK terus kita angkat tangan terhadap perilaku korupsi. Tidak !!
Karena semua komponen bangsa dibutuhkan disini, ada lembaga pendidikan yang membentuk karakter dan moral generasi penerus bangsa, ada tokoh ulama yang memberikan nilai-nilai keagamaan. Ada juga pemerintah yang mengatur masyarakatnya dengan berbagai kebijakannya. Pemerintah sendiri nanti masih dibagi dari masing-masing kementrian, kementrian kelautan menjaga laut kita, kementrian kehutanan menjaga hutan negara kita, dan lain-lain. Ada juga peran media yang memberitakan program-program positif atau menyampaikan pesan pemerintah kepada masyarakat Indonesia.
Lalu kita perannya apa? Sebagai masyarakat biasa kita juga perlu melakukan kontrol sosial. Minimal terhadap keluarga kita sendiri, terhadap kerabat kita, terhadap teman kita, terhadap tetangga atau bila tidak bisa minimal dari diri kita sendirilah. Bila dari diri kita sendiri tidak melakukan kejahatan seperti pembunuhan, pemerkosaan, penyebar konten negatif sampai-sampai masuk kedalam kelompok terorisme. Dan bila semua orang melakukan hal yang demikian pastilah akan terjadi perubahan yang besar pada bangsa ini.
Namun yang lebih penting adalah peran keluarga dalam menyiapkan generasi
emas ini. Dengan berbasis kepada keluarga, diharapkan muncul generasi
masa depan Indonesia yang memiliki kecerdasan yang komprehensif, yakni
produktif, inovatif, damai dalam interaksi sosialnya, sehat, menyehatkan
dalam interaksi alamnya, dan berperadaban unggul.
Bagaimana Menjaga NKRI dengan Semangat Persatuan dan Kesatuan Demi Mewujudkan Indonesia Emas 2045?
Indonesia dan Generasi Emas 2045 adalah visi mulia yang tidak hanya menjadi visi dari pemerintah saja, tetapi juga dari semua elemen masyarakat. Maka disinilah kita harus menjaga NKRI dari berbagai ancaman yang ada, dari berbagai ancaman yang merusak moral anak bangsa, dari berbagai ancaman yang memecah belah kita.
Menjaga NKRI tidak melulu harus menjadi abdi negara seperti tentara dan polisi, tapi semua komponen bangsa dapat melakukannya. Bahkan sudah menjadi kewajiban warga negara untuk bersatu menjaga NKRI.
Bagaimana langkah yang dapat kita lakukan untuk menjaga NKRI demi mewujudkan Indonesia Emas 2045?
# Bersatu saling toleransi antar umat beragama, antar suku, ras dan budaya
Memang negara kita dianugrahkan keragaman dalam berbagai hal, keragaman dalam hal beragama, ragam suku, ragam ras dan ragam kebudayaan. Perbedaan bukan menjadi sebab pertengkaran, tetapi perbedaan seharusnya justru menguatkan kita bahwa Indonesia adalah negara yang beraneka ragam budaya. 
Dengan beraneka ragam kebudayaan yang kita miliki ini, jangan sampai membuat kita terpecah belah. Saling toleransi adalah jalan terbaik, kita jaga negara kita sama-sama, kita jaga kebudayaan kita bersama-sama, hormati perbedaan, dan jangan sampai ada perpecahan diantara umat beragama.
Mari kita lestarikan budaya yang beragam ini, untuk menarik wisatawan agar datang ke Indonesia. Sehingga mampu menambah devisa negara dan dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat kita.
# Bersatu saling menghargai walaupun berbeda pendapat
Adanya media sosial yang bebas diakses oleh siapapun, membuat setiap orang bebas berpendapat melalui status media sosialnya atau melalui halaman blognya. Walaupun saat ini sudah ada peraturan tentang larangan ujaran kebencian dan pencemaran nama baik, tapi tetap saja. Tidak dapat terkontrol karena saking bebas dan banyaknya pengguna media sosial.
Terkadang ada perbedaan pendapat antar pengguna media sosial, misal saja tentang sepak bola. Terkadang ada saling ejek mengejek antar suporter. Yang mana saling ejek mengejek ini biasanya akan terus terjadi, bahkan timbul rasa dendam yang akan menyebabkan tindak kriminal seperti tawuran bahkan sampai penganiayaan. 

Maka dari itu, melalui tulisan ini saya mengajak untuk saling menghargai walaupun berbeda pendapat. Berbeda pendapat boleh saja, tapi jangan sampai berbeda pendapat membuat kita bermusuhan. Toh, kita sama-sama warga Indonesia, tinggal di negara yang sama, presidennya sama. Lebih baik kita bersatu menjaga NKRI agar terciptanya kehidupan yang damai dan tentram.
Lebih baik lagi mari kita bersatu dukung negara Indonesia di Asean Games 2018 yang kebetulan Indonesia lah yang menjadi tuan rumahnya. Mari kita jaga nama baik negara kita.
# Bersatu untuk menciptakan generasi bangsa yang bermoral dan berkarakter (STOP HOAX)
Selain lembaga pendidikan yang memegang peranan penting untuk menyiapkan generasi emas 2045, peran keluarga justru harus lebih dominan. Pasalnya, kebanyakan rusaknya generasi penerus bangsa ini disebabkan karena kurangnya perhatian dari orang tua. Orang tua harus memberikan pengawasan yang lebih, terlebih lagi pada tontonan tv, kemudian sosiial medianya, temannya, dimana ia bergaul, sampai smartphonenya. Minimal diberi pengawasan dan perhatian lebih. Agar anak merasa tersentuh, ajak juga untuk beribadah mendekatkan diri dengan Tuhan setelah itu rutin setiap kali selesai beribadah diajak untuk bersalaman, lebih baik lagi dipeluk sebagai tanda kasih sayang orang tua kepada anaknya.

Pihak sekolah juga demikian, sekolah harus menciptakan siswa-siswi yang berkarakter. Memang saat ini sekolah sudah mengedepankan karakter, seperti dengan menambah jam untuk ekstrakurikuler, sampai dengan bimbingan konseling dan kerohanian. Selebihnya keluargalah yang memegang peran penting.

Keduanya antara pihak sekolah dan keluarga harus bersatu untuk menciptakan generasi bangsa yang bermoral dan berkarakter. Dengan ini diharapkan generasi penerus kita memliki kecerdasan yang komprehensif, yaitu produktif, inovatif, damai dalam interaksi sosialnya, sehat, dan berperadaban unggul.

Bersatu untuk menciptakan generasi muda yang bermoral dan berkarakter sama saja bersatu menjaga NKRI dari generasi yang rusak moralnya dan bermental koruptor.

Terkait dengan sosial media, marilah kita menggunakan sosial media secara bijak. Gunakan sosial media untuk menyebarkan hal-hal yang baik, jangan malah menyebarkan berita hoax yang dapat memecah belah. Menjadi bijak dalam menggunakan sosial media.

stop hoax
Sumber : twitter @FendyIrawan747

# Bersatu meningkatkan rasa nasionalisme / cintai produk dalam negeri
Sebelum Indonesia Emas 2045, kita menuju indonesia yang maju, mandiri, adil dan makmur  di tahun 2025. Di saat itu aakan tercapai apabila kesejahteraan warga negara kita terus meningkat dengan pendapatan perkapita rata-rata 15.000 US Dollar. Itu dapat terwujud lebih cepat apabila kita mendukung program-program pemerintah, salah satunya adalah memberdayakan kelompok-kelompok UMKM.

Sungguh banyak dari UMKM memiliki produk-produk yang berkualitas, bahkan sanggup menandingi produk impor dari luar negeri. Untuk mendukung para pelaku UMKM agar mereka sejahtera mari bersatu menjaga NKRI dan mendukung UMKM dengan membeli produk-produk dalam negeri.

Membeli produk dalam negri sama saja mendukung UMKM. Mendukung UMKM sama
saja menjaga NKRI dari kemiskinan, pengangguran dan kelaparan para
penduduknya.

Bila UMKM-UMKM di Indonesia sudah berkembang, otomatis kondisi ekonomi negara kita perlahan-lahan akan meningkat dibarengi dengan menurunnya angka pengangguran, meningkatnya kesejahteraan dan menurunnya angka kemiskinan.

Persaingan bisnis memang sangat kejam, tapi bukan berarti kita harus terpecah belah. Mari bersaing secara sehat dan bersatu menguatkan perekonomian Indonesia.

# Bersatu mendukung program-program pemerintah
Pemerintah memiliki 10 prioritas kerja di tahun 2018, tema di tahun ini adalah “Memacu Investasi dan Inrastruktu untuk Pertumbuhan dan Pemerataan”. Diantaranya adalah pendidikan, kesehatan, perumahan dan permukiman, pengembangan dunia usaha dan pariwisata, ketahanan pangan, penanggulanagan kemiskinan, infrastruktur, konektivitas dan kemaritiman, pembangunan wilayah, politik, hukum, pertahanan dan keamanan.

Mari kita berstu untuk mendukung program pembangunan nasional, semua memiliki peran masing-masing. Misal bila kamu seorang mahasiswa, mari dukung program pemerintah dengan menciptakan ide-ide cemerlan, atau teknologi-teknologi pertanian dalam menciptakan ketahanan pangan. Bila kamu wirausaha, mari bersatu untuk meningkatkan kapasitas usaha dan menciptakan lapangan pekerjaan. Dan hanya menerima pekerja asalah Indonesia, dengan begitu kemiskinan yang diakibatkan oleh pengangguran dapat teratasi secara perlahan.

Program pemerintah akan terlaksana, bila masyarakat mendukungnya. Hindari kerusuhan dan demo-demo yang tidak bermanfaat.

# Bersatu mendukung Indonesia di Ajang Asian Games 2018

Tahun ini Indonesia menjadi tuan rumah Asian Games 2018, mari kita bersatu mendukung Indonesia dengan mendoakan dan mensupport secara langsung, semoga Indonesia dapat meraih juara terbaik. Kita juga harus bersatu untuk menjaga nama baik Indonesia di negara-negara Asian saat mereka berada di Indonesia.

Waktu semakin dekat ke perhelatan Asian Games 2018. Jaga stamina dan semangat. Ayo, kita beri dukungan kepada panitia, pemerintah dan para atlet agar semuanya berhasil baik- Joko Widodo

# Bersatu mulai dari keluarga
Keluarga adalah kelompok sosial paling kecil, di keluargalah kontrol dapat efektif. Karena keluarga adalah orang-orang terdekat di dalam hidup kita. Maka, mari kita jaga anak-anak kita, suami kita, istri kita, saudara-saudara kita dari tindakan-tindakan yang melanggar hukum seperti terorisme, pembunuhan, narkotika, dan lain-lain.

Menjaga keluarga adalah langkah paling awal dalam Menjaga NKRI

# Bersatu menjaga NKRI melawan terorisme dan diskriminasi
Berita terorisme di surabaya beberapa waktu yang lalu sempat meresahkan masyarakat Indonesia. Belum lagi timbul kecurigaan antar umat beragama, pasalnya tempat bom bunuh diri terletak di tempat ibadah. Sehingga menjadi isu yang sangat meresahkan dan dapat menimbulkan diskriminasi terhadap kelompok-kelompok tertentu. Misal saja, beberapa waktu yang lalu ada wanita yang bercadar dilarang naik bus. Tentu ini miris, dan diskriminasi terhadap kalangan tertentu. Padahal yang bercadar belum tentu teroris, justru teroris itulah yang tidak mengerti tentang agama.

Maka dari itu mari kita jaga anak-anak kita agar tidak terkena paham-paham radikalisme semacam terorisme, jaga anak-anak kita, kakak, adik, bapak semua orang terdekat dari kita agar mendekatkan diri kepada Tuhan dengan cara yang benar dan lurus.

Bangga ! Indonesia Menjadi Negara Teraman di dunia
Berdasarkan riset Internasional Gallups Law and Order 2018, mengatakan Indonesia adalah termasuk 10 terbesar negara teraman di dunia. Tentu kita harus bangga, tapi bukan berarti kita tenang-tenang saja. Kita harus terus bersatu untuk menjaga NKRI ini dari berbagai ancaman yang ada.

#SebarkanBeritaBaik
Bersama Humas Polda Metro Jaya mengadakan Citizen Journalism dan Social Media Competitions dalam rangka membuayakan menyebarkan berita baik, dan mencegah tersebar luasnya kabar hoax yang dapat memecah belah persatuan negara kita. Ayoo, mumpung masih ada waktu. Ikut berpartisipasi dalam acara ini. Sebarkan berita baik, berantas berita hoax.

Kesimpulan :

Indonesia dan Generasi Emas 2045 adalah visi mulia yang tidak hanya
menjadi visi dari pemerintah saja, tetapi juga dari semua elemen
masyarakat.

Salah satu syaratnya adalah kualitas manusianya atau SDM nya. Maka dari
itu mari kita bersatu mewujudkan generasi Emas 2045 dengan menjaga NKRI
dari berbagai ancaman yang merusak moral dan karakter para generasi
bangsa. Mari kita jaga dengan semangat persatuan dan kesatuan. Hindari perpecahan dan segala tindakan yang memicu pertengkaran seperti berita hoax, ujaran kebencian dan tindakan yang negatif lainnya di sosial media. Lebih baik mari kita #SebarkanBeritaBaik untuk Indonesia yang lebih baik.

Gambar Gravatar
Tim Editorial KitaPunya.net adalah seorang profesional di bidang Manajemen, Teknologi Digital dan Marketing dengan pengalaman lebih dari 10 tahun. KitaPunya.net saat ini menjadi situs pendidikan dan karir yang selalu berusaha memberikan inforamasi akurat, terpecaya dan terupdate.