Kemana Remaja Masjid Sekarang?? Ketika Masjid Sepi – Ini kami tulis berdasarkan pengalaman pribadi yang kami alami beberapa hari yang lalu, ini kami tulis karena kemirisan kami melihat ketidaknormalan, ini kami tulis karena kami peduli akan generasi muda, generasi muda yang memiliki martabat, generasi muda yang memiliki kejujuran dan ketaqwaan.
Ini kami bungkus dengan sebuah cerita, cerita yang semoga dapat memberikan inspirasi, cerita yang semoga dapat menggerakkan anda untuk ikut berjuang, bejuang di dalam jalan, jalan menuju Allah swt.
Suatu sore saya nunggang motor tanpa ada orang dijok belakang, rencananya pada waktu itu saya akan mengantar pesanan ke sahabat saya. Ketika sudah saya antar, sayapun berlanjut pulang.
Ketika diperjalanan, matahari sudah berada dibarat. Adzan ashar pun berkumandang disaat saya belum sampai rumah.
Sesampai di suatu tikungan, saya melihat ada sebuah petunjuk arah, petunjuk yang menunjukan di gang tersebut terdapat masjid. Akhirnya saya pun masuk kedalam gang terseut, sesaat sebelum sampai terdapat bapak-bapak yang berjalan menuju masjid.
“Mari pak,” sapa saya kepada bapak tersebut. Sesampainya di tempat tujuan, saya langsung memarkirkan sepada motor di tempat parkir. Bapak-bapak yang tadi saya sapa, kemudian langsung masuk masjid dan mengumandangkan adzan.
5 Menit kemudian adzan selesai, dilanjutkan dengan sholat sunnah rawatib. 10 menit setelah adzan selesai, belum juga ada orang yang datang ke-masjid. Akhirnya 5 menit kemudian bapak tersebut berdiri dan mengumandangkan iqomah tanda sholat segera dimulai.
Saat iqomah pun belum ada tanda-tanda kedatangan orang, sampai akhirnya bapak tersebut kemudian mengimami kami sholat dan saya seorang diri sebagai makmumnya.
Sampai akhir sholat pun, belum ada orang yang menyusul kami sholat. Artinya sholat ashar di masjid tersebut, hanya ada kami berdua. Pertanyaannya, misal saya ngga sholat disitu, apakah bapak ini hanya sendiri? Tidak adakah orang disitu yang sholat? Tidak adakah remajanya? Dimana? Dimana? Dimana?
Kalau orang yang sudah tua wajar di masjid, tapi kalau yang masih muda sudah rajin ke masjid itu baru luar biasa. Jika masjid sudah dipenuhi anak muda, tentu yang tua-tua akan ikut termotivasi untuk datang ke-masjid.
Dalam sebuah hadits diseutkan bahwa pemuda yang terpaut dengan masjid nantinya akan mendapat naungan atau perlindungan dari Allah swt dimana pada saat itu tidak ada naungan kecuali naungan dari Allah swt :
Dari Abu Hurairah Radhiyallahu anhu , dari Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam, Beliau Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Tujuh golongan yang dinaungi Allâh dalam naungan-Nya pada hari dimana tidak ada naungan
kecuali naungan-Nya: (1) Imam yang adil, (2) seorang pemuda yang tumbuh dewasa dalam beribadah kepada Allâh, (3) seorang yang hatinya bergantung ke masjid, (4) dua orang yang saling mencintai di jalan Allâh, keduanya berkumpul karena-Nya dan berpisah karena-Nya, (5) seorang laki-laki yang diajak berzina oleh seorang wanita yang mempunyai kedudukan lagi cantik, lalu ia berkata, ‘Sesungguhnya aku takut kepada Allâh.’ Dan (6) seseorang yang bershadaqah dengan satu shadaqah lalu ia menyembunyikannya sehingga tangan kirinya tidak tahu apa yang diinfaqkan tangan kanannya, serta (7) seseorang yang berdzikir kepada Allâh dalam keadaan sepi lalu ia meneteskan air matanya.
