interaksi sosial

Proses Interaksi Sosial Yang Bersifat Asosiatif dan Disosiatif

Diposting pada 2,813 views

Proses-proses Interaksi Sosial Yang Bersifat Asosiatif dan Disosiatif – Pada malam hari ini kita punya akan share tentang materi ips kelas 10 tentang interaksi sosial, dengan artikel yang berjudul proses interaksi sosial. Oke langsung saja, berikut ini penjelasannya :  

Macam Proses Interaksi Sosial Berdasarkan Sifatnya

1. Interaksi sosial yang bersifat asosiatif

Pengertian dari proses interaksi sosial yang memiliki sifat asosiatif adalah suatu proses interaksi sosial yang lebih mengarah kepada bentuk-bentuk asosiasi (hubungan atau gabungan) atau tidak mengarah pada suatu pertentangan atau konflik. Berikut ini beberapa bentuk interaksi sosial yang termasuk interaksi sosial yang bersifat asosiatif.  

a. Kerja sama

Pengertian dari kerja sama adalah suatu usaha yang dilakukan oleh seseorang atau kelompok yang melakukan sesuatu secara bersama-sama dan dalam rangka untuk meraih/mencapai tujuan yang sebelumnya sudah direncanakan bersama. Bentuk-bentuk kerja sama antara lain sebagai berikut :

  • Tawar menawar (bargaining) adalah suatu pelaksanaan perjanjian mengenai pertukaran barang atau jasa antara dua organisasi atau lebih.
  • Kooptasi (cooptation) adalah suatu proses penerimaan unsur-unsur baru dalam kepemimpinan atau pelaksanaan politik dalam organisasi sebagai salah satu cara untuk menghindari kegoncangan dalam organisasi.
  • Koalisi (coalitation) adalah kombinasi antara dua organisme atau lebih yang mempunyai tujuan yang sama.
  • Joint venture adalah kerja sama dalam mengusahakan proyek-proyek tertentu.

b. Akomodasi

Pengertian dari akomodasi adalah suatu proses penyesuaian atau pencocokan sosial yang dilakukan oleh seseorang dan kelompok-kelompok manusia dalam interaksi sosial yang bertujuan untuk meredakan suatu konfli atau pertentangan. Bentuk-bentuk akomodasi sosial adalah sebagai berikut :

  • Koersi, yaitu suatu bentuk akomodasi yang prosesnya disebabkan karena adanya suatu paksaan dari pihak yang lebih kuat.
  • Kompromi, yaitu suatu bentuk akomodasi di mana masing-masing pihak yang mempunyai suatu permasalahan akan mengurangi tuntutannya supaya didapat jalan penyelesaiannya.
  • Arbitrase, yaitu suatu penyelesaian pertentangan yang dilakukan oleh pihak ketiga yang telah dipercayai oleh kedua belah pihak untuk menyelesaikan suatu masalah antara kedua belah pihak.
  • Mediasi, yaitu hampir sama dengan arbitrase akan tetapi pihak ketiga netral, seperti sebagai nasihat.
  • Konsiliasi, yaitu suatu usaha mempertemukan pihak-pihak yang berselisih bagi tercapainya persetujuan bersama.
  • Toleransi, yaitu suatu usaha untuk menghindarkan diri dari perselisihan dengan membiarkan atau menghormati pihak lain yang mempunyai pandangan yang berbeda.
  • Stalemate, yaitu suatu bentuk akomodasi di mana pihak-pihak yang bertentangan mempunyai kekuatan yang seimbang sehingga berhenti pada titik tertentu tanpa bisa maju ataupun mundur.
  • Adjudikasi, yaitu suatu penyelesaian perkara melalui pengadilan.

c. Asimilasi

Pengertian dari asimilasi adalah suatu proses sosial yang ada ketika suatu kelompok masyarakat yang memiliki latar belakang kebudayaan yang berbeda.

Kemudian keduanya akan saling bergaul secara dan lama kelamaan akan membuat kebudayaan asli salah satu kelompok tersebut akan berubah sifat dan wujudnya (terpengaruhi oleh kebudayaan kelompok yang kedua) dan akan membentuk kebudayaan baru yang menjadi suatu kebudayaan campuran.

Proses campuran asimilasi dapat terjadi apabila :

  • Ada kelompok-kelompok yang berbeda kebudayaannya
  • Saling bergaul langsung dan intensif untuk waktu yang lama
  • Kebudayaan dari kelompok-kelompok tersebut masing-masing berubah dan saling menyesuaikan diri

 d. Akulturasi

Pengertian dari akulturasi adalah suatu proses sosial yang timbul, ketika suatu kelompok masyarakat manusia tertentu dengan suatu kebudayaan tertentu yang kemudian kebudayaan tersebut akan berhadapan dengan unsur-unsur dari suatu kebudayaan asing.

Lama kelamaan kebudayaan asing tersebut akan diterima oleh masyarakat tertentu tanpa membuat kepribadian dan kebudayaan tersebut hilang.

2. Interaksi Sosial yang bersifat Disosiatif

Pengertian dari interaksi sosial yang bersifat disosiatif adalah suatu proses interaksi sosial yang mengarah kepada bentuk-bentuk pertentangan atau konflik.  

Berikut ini yang termasuk dalam interaksi sosial disosiatif, yaitu sebagai berikut :  

a. Persaingan sosial

Pengertian dari persaingan sosial adalah suatu bentuk perjuangan yang dilakukan oleh seseorang atau kelompok sosial tertentu, supaya memperoleh kemenangan atau hasil secara kompetitif, bersaing secara sehat, dan tanpa menyebabkan ancaman atau benturan fisik dari pihak pesaingnya.  

b. Kontravensi sosial

Pengertian dari kontravensi sosial adalah suatu bentuk proses sosial yang letaknya di antara persaingan dan pertentangan atau konflik. Wujud dari kontravensi sosial antara lain adalah sikap yang tidak suka/senang kepada perorangan atau kelompok sosial tertentu ataupun kepada unsur-unsur kebudayaan golongan tertentu. Sikap tersebut dapat berubah menjadi kebencian akan tetapi tidak sampai menjadi pertentangan atau konflik sosial.  

c. Konflik sosial

Pengertian dari konflik sosial adalah suatu proses sosial yang dilakukan oleh seseorang atau kelompok masyarakat tertentu, akibat adanya perbedaan pemikiran/paham dan kepentingan yang sangat mendasar, sehingga menimbulkan adanya semacam jarak atau jurang pemisah yang menyebabkan keduanya terjadi konflik atau pertentangan.   Materi IPS SMK/SMA Kelas 10/X Tentang Interaksi sosial :

Artikel terbaru yang lebih lengkap : Pengertian Interaksi Sosial : Bentuk, Macam, Ciri-ciri dan Faktornya 

Gambar Gravatar
Tim Editorial KitaPunya.net adalah seorang profesional di bidang Manajemen, HR, dan Marketing dengan pengalaman lebih dari 10 tahun. KitaPunya.net saat ini menjadi situs pendidikan dan karir yang selalu berusaha memberikan inforamasi akurat, terpecaya dan terupdate.