contoh sifat kimia dan sifat fisika

Sifat Fisika dan Sifat Kimia

Diposting pada 43,106 views

Sifat Fisika dan Sifat Kimia – Kedua sifat ini termasuk dalam jenis sifat intensif yang mempunyai pengertian suatu sifat yang tidak bergantung pada jumlah dan ukuran berat.

Dan berikut ini merupakan penjelasan tentang kedua sifat dalam artikel yang kami beri judul sifat fisika dan sifat kimia.

A. Pengertian dan Contoh Sifat Fisika

Pengertian dari sifat fisika adalah sifat yang tidak ada hubungannya dengan pembentukan zat jenis lain.

Sifat-sifat fisika tidak berhubungan dengan pembentukan zat baru dan didasarkan pada pengamatan serta pengukuran terhadap zat tanpa perubahan kimia. Dan berikut ini contoh atau macam-macam sifat fisika.  

1. Berat jenis (massa jenis)

Berat jenis adalah perbandingan kerapatan suatu zat terhadapat kerapatan air.

Harga berat jenis identik dengan harga kerapatan karena kerapatan air adalah 1 gram/ml (1 ml air murni memiliki massa 1 gram).  

2. Kerapatan

Macam sifat fisika yang kedua adalah kerapatan, pengertiannya yaitu besarnya massa pada suatu volume yang dinyatakan dalam kg/m3, atau g/ml, atau g/cm3.  

3. Kekerasan

Kekerasan adalah ukuran untuk menentukan keras lunaknya suatu zat yang dapat diukur dengan sekala Mohs. Contoh, intan memiliki kekerasan tinggi.  

4. Kelarutan 

Sifat fisika yang ke empat adalah kelarutan. Pengertian kelarutan adalah kemampuan suatu zat untuk melaruut dalam suatu pelarut.

Contoh : gula dan garam mudah larut dalam air, sedangkan pasir tidak dapat larut di dalam air.  

5. Daya hantar listrik

Daya hantar listrik adalah kemampuan suatu zat untuk menghantarkan arus listrik atau panas. Sifat ini dapat dibedakan menjadi tiga yaitu konduktor, isolator dan semi konduktor.

Contoh : besi bersifat konduktor, kayu bersifat isolator, dan silikon bersifat semi konduktor.   Baca : Pengertian konduksi, konveksi dan radiasi

6. Kemagnetan

Sifat fisika ke enam adalah kemagnetan. Pengertian kemagnetan kemampuan suatu zat (umumnya logam) untuk dipengaruhi oleh medan magnet. Sifat magnet ini terdiri dari feromagnetik, paramagnetik dan diamagnetik.

Freomagnetik adalah jenis zat yang dapat ditarik oleh medan magnet dengan baik, contoh besi. Paramagnetik adalah jenis zat yang kurang dapat ditarik oleh medan magnetik, contohnya alumunium.

Diamagnetic adalah jenis zat yang menolak medan magnet, contoh emas dan perak.

7. Wujud zat

Wujud zat dapat berupa padat, cair dan gas. Zat berwujud padat memiliki bentuk dan volume tertentu.

Zat yang berwujud cair memiliki volume tertentu, tetapi bentuknya tergantung pada wadah ditempatinya.

Zat yang berwujud gas ini memiliki bentuk yang sesuai dengan wadahnya dan dapat mengembang sehingga memenuhi seluruh volume wadah.   

Zat akan selalu mengalami perubahan oleh pengaruh suhu yang ada di lingkungannya. Contoh paling mudah yaitu, air dapat berubah wujud menjadi padat dan gas.  

8. Titik didih

Sifat fisika yang ke delapan adalah titik didih. Titik didih adalah suhu terendah ketika suatu zat mulai mendidih (cair berubah menjadi uap). Pada suhu ini tekanan udara jenuh suatu cairan sama dengan tekanan atmosfer luar.

Contoh : titik didih air sebesar 100 derajat celcius, sedangkan air raksa sebesar 356,6 derajat celcius.  

9. Titik leleh

Titik leleh yaitu temperatur/suhu terendah ketika suatu zat mulai meleleh (dari padat menjadi cair).  

10. Titik beku

Titik beku adalah suhu ketika suatu zat mulai membeku (cair berubah menjadi padat). Contoh dari titik beku air adalah 0 derajat celcius, sedangkan air raksa sebesar 38,9 derajat celcius.  

11. Warna

Warna berhubungan dengan besar panjang gelombang yang dipantulkan oleh permukaan zat itu ke mata kita. Contoh : arah berwarna hitam.  

12. Bau

Bau ini berhubungan  dengan uap atau gas yang dikeluarkan oleh suatu zat tertentu. Bau dapat dideteksi oleh manusia melalui hidung, dan bau ini menjadi salah satu sifat fisika dimana tidak berpengaruh terhadap pembentukan zat baru atau perubahan kimia.

Contoh : gas oksigen tidak berbau, sedangkan hidrogen sulfida berbau telur busuk.  

13. Rasa

Sifat fisika yang ke 13 adalah rasa, rasa ini berhubungan dengan komposisi di dalam zat tersebut. Rasa tentunya berhubungan erat dengan indra pengecap (lidah manusia), dan sifat ini tidak berhubungan dengan pembentukan zat yang lain.

Contoh : gula rasanya manis, garam rasanya asin, dll.  

B. Pengertian dan contoh sifat kimia

Pengertian dari sifat kimia adalah sifat-sifat yang ada hubungannya dengan interaksi antara zat yang satu dengan yang lainnya.

Sifat kima juga berhubungan dengan pembentukan zat baru dan didasarkan pada pengamatan serta pengukuran terhadap perubahan kimia. Sifat kimia dibagi menjadi empat bagian, yaitu :

1. Kestabilan

Kestabilan adalah sifat zat terhadap mudah tidaknya terurai oleh pengaruh panas atau listrik. Contoh : Pada suhu kamar, air bersifat stabil sebagai molekul H2O. Saat H20 di elektrolisis dengan adanya arus listrik, akan terurai menjadi gas hidrogen (H2) dan gas oksigen (O2).  

2. Kereaktifan

Kereaktifan adalah mudah tidaknya suatu zat bereaksi dengan zat lain. Contoh : besi mudah sekali bereaksi dengan oksigen di udara dan air yang menyebabkan terjadinya karat.

3. Daya ionisasi

Daya ionisasi adalah mudah tidaknya suatu zat mengalami ionisasi menjadi partikel-partikel bermuatan listrik saat dilarutkan dalam air.

Contoh : Garam dapur dan gula pasir dapat dibedakan daya ionisasi ketika dilarutkan dalam air.

Garam dapur (NaCl) ketika dilarutkan dalam air akan mudah terionisasi menjadi ion Na+ dan ion Cl-, sedangkan gula pasir atau sukrosa (C12H22O11) tidak mengalami ionisasi.  

Ionisasi yaitu suatu proses untuk menghasilkan ion, ion merupakan atom atau gugus atom yang telah kehilangan suhu atau beberapa elektronnya sehingga menjadi bermuatan positif (kation), atau memperoleh satu atau beberapa elektron sehingga bermuatan negatif (anion).  

Terjadinya ionisasi dapat dibuktikan dengan daya hantar arus listrik. Larutan garam dapur dapat menghantarkan arus listrik karena ion positif dan ion negaratif dari NaCl tersebut bermuatan listrik dan bergerak bebas sehingga lampu menyala.

Sementara itu sukrosa atau gula pasir tidak terionisasi sehingga tidak dapat menghantarkan arus listrik dan lampu tidak menyala.

4. Keterbakaran

Keterbakaran yaitu dapat tidaknya suatu zat terbakar. Contoh, air dan bensi sama-sama merupakan zat yang berwujud cair. Akan tetapi kedua zat tersebut dapat dibedakan dari bau dan sifat keterbakarannya.

Bau bensin sangat khas, sedangkan air cenderung tidak berbau. Bensin mudah terbakar di udara apabila terkena api, sedangan air tidak dapat terbakar bahkan sebaliknya malah memadamkan api.


Demikian artikel yang berjudul sifat fisika dan sifat kimia, selanjutnya bisa baca artikel yang lain :

Perubahan Fisika dan Perubahan Kimia
Reaksi Kimia dan Ciri-cirinya

Gambar Gravatar
Tim Editorial KitaPunya.net adalah seorang profesional di bidang Manajemen, HR, dan Marketing dengan pengalaman lebih dari 10 tahun. KitaPunya.net saat ini menjadi situs pendidikan dan karir yang selalu berusaha memberikan inforamasi akurat, terpecaya dan terupdate.