literasi baru revolusi 4.0

Literasi Baru Menjawab Tantangan Revolusi Industri 4.0, Beranikah?

Diposting pada 3,978 views

Literasi Baru Menjawab Tantangan Revolusi Industri 4.0, Beranikah?

“The fourth industrial revolution is characterized by a range of new technologies that are fusing the physical, digital and biological worlds, impacting all disciplines, economies and industries, and even challenging ideas about what it means to be human”. Klaus Schwab.

Sebuah pembuka yang cukup membuat kita penasaran akan menariknya Industry 4.0 untuk kita bahas dan kita dalami, ngga tahu kenapa terpacu adrenalin ini untuk mengangkatnya kedalam sebuah bahasan yang mungkin tergolong kelas berat bagi bocah seculun saya.   Klaus Schwab dalam bukunya tentang revolusi industri 4.0 menyatakan bahwa “Revolusi industri keempat dicirikan oleh serangkaian teknologi baru yang memadukan dunia fisik, digital, dan biologis, berdampak pada semua disiplin ilmu, ekonomi, dan industri, dan bahkan menantang gagasan tentang apa artinya menjadi manusia”.   

Kata “revolusi” menggambarkan sebuah perubahan yang besar dan menyeluruh. Revolusi telah terjadi sepanjang sejarah peradaban manusia, dan muncul dengan cara pandang baru dan teknologi baru yang mampu membawa perubahan besar dalam segala aspek kehidupan.  

Manusia akan terus mengalami revolusi, dimulai dari zaman purba ketika manusia masih liar, belum memiliki tempat tinggal dan mengandalkan alam untuk bertahan hidup. Pergeseran kemudian muncul ketika manusia menemukan alat-alat sederhana yang dapat membantu mereka dalam bertahan hidup seperti kapak dan batu-batuan. Dengan alat serbaguna tersebut kemudian manusia paham akan caranya bercocok tanam dan berburu.  

Sedikit demi sedikit populasi manusia terus bertambah banyak yang diikuti oleh meningkatkan produksi bercocok tanam, beternak dan berburu. Hal tersebut akan membuat meluasnya pemukiman yang memicu terjadinya urbanisasi (perpindahan penduduk ke daerah lain) dan kebangkitan kota-kota. Dunia terus mengalami kemajuan demi kemajuan seiring ditemukannya teknologi-teknologi baru oleh para ilmuwan. Meningkatnya dunia IPTEK juga mendorong terjadinya revolusi teknologi yang membawa dampak pada dunia industri.  

Revolusi Industri 1.0 – 4.0

Singkat cerita, diambilah satu titik awal dimana revolusi pertama dunia industri muncul yang kemudian diikuti oleh serangkaian revolusi industri selanjutnya. Di mulai pada tahun 1760 sebagai pintu pembuka revolusi industri pertama dengan digunakannya mesin berbasis manufactur bertenaga uap, batubara dan gasoline. Revolusi industri pertama ini dapat mengkatrol perekonomian dunia menjadi lebih tinggi, diperkirakan mampu meningkatkan kesejahteraan hinggan 6 kali lipat.  

Revolusi kedua terjadi di awal abad ke-19 ditandai dengan digunakannya mesin bertenaga listrik. Era industri 2.0 mampu meningkatkan kapasitas produksi berkali-kali lipat dari sebelumnya. Bersamaan dengan itu juga ditemukan alat-alat elektronik seperti pesawat telepon, mobil, pesawat terbang walaupun belum secanggih sekarang.  

Ketika revolusi 2.0 sudah mampu merubah wajah dunia saat itu, pada abad ke-20 wajah dunia kembali dipercantik dengan penemuan-penemuan di bidang teknologi informasi dan elektronika sebagai tanda masuknya revolusi industri 3.0. Pada era ini, industri juga mulai mesin-mesin yang dalam proses produksinya bekerja secara otomatis. Otomatisai dalam industi terjadi karena sudah adanya komputer yang mulai mengatur mesin-mesin yang sebelumnya dioperasikan oleh manusia. Dampak positifnya adalah biaya produksi lebih murah dan mampu menghasilkan output yang lebih banyak dan konsisten. Namun, di sisi lain tangan-tangan terampil manusia mulai tergantikan oleh mesin-mesin yang terkomputerisasi tersebut.  

Kini kita berada di revolusi industri 4.0 yang otomatisasi sudah menjalar di segala bidang, muncul juga dunia digital (online) yang menjadi alam kedua bagi semua umat manusia. Revolusi industri 4.0 diperkenalkan pertama kali oleh ilmuan dari Jerman bernama Prof Klaus Schwab pada tahun 2011 silam. Beliau menjelaskan dalam bukunya yang berjudul The Fourth Industrial Revolution, bahwa konsep ini dapat mengubah hidup dan kerja manusia.  

Revolusi industri 4.0 adalah saat dimana terintegrasinya dunia online dengan dunia industri. Munculnya cyber-physical merupakan salah satu bukti konkret bahwa saat ini kita benar-benar berada di era industri 4.0. Industri tidak hanya melulu tantang pabrik yang didalamnya terdapat mesin-mesin produksi. Tapi industri adalah “smart factory” yang mulai menyentuh dunia virtual yang mengkoneksikan antara manusia, mesin dan data, istilah ini disebut sebagai Internet of Things (IoT)   Muncul juga berbagai inovasi teknologi yang super canggih sebagai bentuk kecerdasan buatan (Artificial Intellegent) manusia, mesin/robot di desain mampu bertingkah layaknya manusia. Sebagai contoh, mobil tanpa pengemudi, ok-google, robot pintar dan masih banyak lagi. Dalam dunia industri juga demikian, terdapat software komputer yang secara otomatis memberikan saran kepada pemiliknya untuk melakukan keputusan strategik dalam bisnisnya, teknologi ini disebut sebagai Business Intelligence System. Ada juga mesin dan robotik sebagai otomatisasi kegiatan industri.  

Revolusi industri 4.0 merupakan pintu masuknya era digitalisasi yang saat ini tengah menjadi tren bisnis. 

  Tantangan Revolusi Industri 4.0

Teknologi yang semakin maju menjadikan otomatisasi merembet ke segala bidang. Teknologi dengan wajah barunya akan menggabungkan antara dunia fisik, digital, dan biologi yang secara fundamental akan mengubah pola hidup manusia (Schwab, 2017).

Manusia akan dibayang-bayangi oleh ketidakpastian, mengingat dengan teknologi semua dapat berubah sangat-sangat cepat. BBM dulu begitu terkenal, tapi sekarang? he he. Setiap negara seyogyanya harus mampu merespon revolusi industri 4.0 ini secara masif, terintegrasi dan komprehensif, sehingga mampu merubah ancaman menjadi sebuah peluang yang menguntungkan.  

Sebagai tambahan, tidak hanya pemerintah saja yang harus bermain dalam panggung kompetisi dunia, tapi di semua lini kehidupan mulai dari sektor publik, swasta, akedemisi, wirausahawan hingga masyarakat juga harus berkontribusi bersama-sama untuk menciptakan iklim revolusi industry 4.0 yang dapat membawa perubahan bagi diri kita dan bangsa.  

Berbagai macam tantangan revolusi industri 4.0 menanti kita saat ini, kita harus menyusun strategi dalam mengelola tantangan-tantangan ini sehingga menjadi sebuah peluang yang menguntungkan. Kitapunya.net sudah merangkum beberapa tantangan yang sangat fundamental, tapi akan kami persempit kembali karena revolusi industri 4.0 begitu luas cakupannya, tak akan cukup membahasnya hanya dalam satu artikel saja. Kali ini kita berfokus pada ekonomi digital saja. Apa saja sih tantangan di revolusi industri 4.0 ini?

1. ERA Big Data

Sekarang ini data menjadi hal yang sangat penting terutama bagi para pebisnis dan para pelaku data, terjadi peningkatan tajam dalam hal pengelolaan data dan cara mendapatkan data. Dalam pengelolaan data misalnya, jika dulu kita masih disibukkan dengan data-data yang sifatnya paperles, kini data-data tersebut diolah ke dalam bentuk digital. Hal tersebut didukung dengan murahnya penyimpanan-penyimpanan data, bahkan bisa dibilang gratis karena ada layanan penyimpanan gratis seperti google drive, dropbox dan masih banyak lagi.  

Dalam segi perolehan data juga sangat-sangat cepat dengan adanya internet, bahkan data bisa kita akses secara real time setiap harinya. Kita bisa mengakses data-data seperti harga saham, harga emas, nilai tukar, apa yang sedang trend, kueri penulusuran google. Termasuk berita-berita dari seluruh penjuru dunia juga bisa kita update dalam hitungan detik, karena data adalah sama dengan informasi.

Big Data

Big Data tersebut akan menjadi sangat menguntungkan apabila dioptimalkan pengelolaannya. Kok bisa begitu? Big data tersebut akan sangat mempengaruhi nasib bisnis kedepannya, setiap perusahaan dituntut untuk tanggap dan responsif dengan kondisi ekonomi terkini, Sebagai contoh, ketika nilai tukar rupiah melemah maka daya beli masyarakat akan turun. Lalu apa yang perlu perusahaan lakukan dengannya?  Contoh lain adalah, dengan data penlusuran google dan google trend kita tahu apa yang sedang booming di pasar. Dengan begitu kita dapat memanfaatkannya dalam strategi pemasaran terpadu yang akan dilakukan.  

Ada setidaknya 3 tantangan dalam hal big data ini, tantangan pertama adalah bagaimana mengolah data/informasi yang dioptimalkan untuk membuat keputusan terkini, tantangan kedua adalah terkait kualitas data, dan yang terakhir adalah kerahasiaan data. Kita akan jawab tantangan ini dalam Literasi data dibawah ini.

2. Era IT dan Komunikasi yang Tumbuh secara Eksponensial

Teknologi memang menjadi faktor penyebab mengapa revolusi industri 4.0 ini terjadi. Di berbagai sendi kehidupan teknologi berkembang begitu pesatnya bahkan berkali-kali lipat (eksponensial) mulai dari teknologi transportasi, teknologi medis dan teknologi informasi & komunikasi yang akan kita bahas di point ini.  

Computing power (tenaga komputasi) salah satu teknologi komputer yang mengalami perkembangan secara eksponensial, komputer merupakan alat untuk mengolah data layaknya kalkulator yang berfungsi untuk membantu manusia dalam menghitung. Jika dulu komputer besarnya hampir satu kamar, kini komputer semakin kecil tapi memiliki power yang luar biasa. Sebuah komputer mampu menjalan berbagai macam tugas secara bersamaan. Tentu saja teknologi komputer ini membawa dampak yang besar bagi sektor industri. Seperti muncul berbagai software-software yang sangat membantu pekerjaan manusia. Begitu juga dengan handphone yang sekarang sudah eranya smartphone, yang dengan smartphone tersebut orang dapat berkomunikasi, memantau bisnisnya bahkan dapat berjualan/berbisnis melalui smartphonenya.  

Tentu saja hal tersebut juga didukung dengan teknologi internet yang kian maju. Internet membuka jalan dan batas-batas negara sehingga orang bebas berkomunikasi dan bertukan nformasi/pengetahuan tanpa terbatas jarak dan waktu (Internet of Things). Proses komunikasi begitu cepat dan mudah, menjadikan internet sebagai kebutuhan baru bagi manusia. BTW, rasa-rasanya baru kemarin merasakan cepatnya teknologi 4G, ehhhh bentar lagi sudah digadang-gadang muncul teknologi 5G. Seberapa cepat ya 5G ini? Jadi penasaran nihh..

teknologi 5g

  Adanya komputer, smartphone dan internet ini menyebabkan terjadinya perubahan perilaku dan gaya hidup masyarakat. Mereka akan memanfaatkan semua itu untuk memenuhi kebutuhan sebagai seorang manusia, seperti kebutuhan berinteraksi dan kebutuhan dasar manusia (makan, jual beli dll). Kondisi yang sebenarnya belanja online menjadi trend gaya hidup saat ini. Hingga kemudian munculah istilah-istilah seperti marketplace, toko online, ekonomi digital, digital marketing (marketing 4.0), internet marketing, bisnis online dan masih banyak lagi.  

Tentu ini menjadi tantangan baru bagi setiap perusahaan untuk beradaptasi dengan ekonomi digital dalam revolusi industri 4.0. Ada satu tantangan yang berkaitan dengan teknologi khususnya kaitannya dengan dunia digital seperti smartphone, komputer maupun internet antara lain digital marketing menjadi hal yang wajib dilakukan oleh perusahaan di tengah persaingan yang begitu ketat dalam luasnya pasar online. Dengan kata lain, perusahaan wajib Go-Online di era industry 4.0 ini. Kita akan bahas lebih lanjut dalam literasi teknologi di bawah ini.

3. Otomatisasi, Robotik dan Sensorik.

Teknologi memang memberikan dampak yang sangat luar biasa bagi kemajuan peradaban manusia, di era revolusi industri 4.0 akan terjadi otomatisasi di semua sektor bisnis. Otomatisasi merupakan penggantian peran manusia dalam setiap proses produksi, bahkan tidak hanya proses produksi dalam manajerial seperti pencatatan keuangan (akuntan), teller bank, pelayan Pom Bensin dll juga akan tergantikan oleh mesin ataupun software komputer.  

Otomatisasi

Suatu saat mungkin akuntan tidak diperlukan sebanyak saat ini, karena penggunaan komputer yang membuat laporan keuangan akan terbuat secara otomatis. Begitu dengan layanan seperti bank, sekarang kan sudah modelnya isi saldo sendiri melalui atm, iya kan?   Dari sektor industri juga demikian lhoo, banyak mesin-mesin seperti mesin pemotong hewan otomatis, mesin panen otomatis dan masih banyak lagi. Otomatisasi ini juga didukung oleh penggunaan mesin berbasis robotik dan sensor.  

Tentu ini menjadi tantangan yang besar bagi seluruh umat manusia, yang mana peran manusia dalam kegiatan produksi akan mulai tergantikan oleh adanya mesin dan robot. Apakah nantinya akan membuat pengangguran semakin meningkat? Emmm, rasa-rasanya kita perlu strategi baru untuk mengatasi hal ini. Literasi Baru Menjawab Tantangan Revolusi Industri 4.0 Beberapa tantangan berat sudah saya sebutkan di atas, lantas bagaimanakah sikap kita dalam menjawab tantangan-tangan revolusi industri 4.0 di atas? Saya juga membaginya kedalam 3 sub untuk memudahkan dalam penjelasan.

Mengapa menggunakan kata “LITERASI”??   Literasi berasal dari bahasa “literatus” yang memiliki arti belajar. Awalnya, literasi ini merupakan ungkapan untuk menggambarkan sebagai sebuah kemampuan untuk membaca dan menulis. Karena memang dulu utamanya adalah orang bisa membaca dan menulis.  

Tapi seiring berkembangnya IPTEK juga timbul paradigma-paradigma baru tentang literasi, bahwa saat ini literasi tidak hanya digunakan untuk menggambarkan kemampuan membaca dan menulis saja karena manusia saat ini bisa membaca dan menulis tidaklah cukup. Harus paham sedikit-sedikit tentang ekonomi, politik, sosial, budaya dan teknologi. Maka dari itulah kemudian muncul berbagai istilah literasi baru seperti literasi ekonomi, literasi politik, literasi media, literasi digital dan masih banyak lagi.  

Jika literasi berarti “belajar” yang menggambarkan sebuah kemampuan, maka kaitannya dengan literasi baru revolusi industri 4.0 adalah sebuah upaya dalam melihat, memahami, menganalisis kondisi revolusi industri 4.0 guna kemaslahatan pribadi dan bersama. Dengan kata lain literasi baru merupakan sebuah solusi dalam menjawab tantangan revolusi industri 4.0 agar kita tidak tertinggal dengan mereka yang sudah melaju duluan.   Ketiga literasi ini saling berhubungan satu sama lain, dibutuhkan literasi manusia untuk memahami literasi data dan menerapkannya kedalam literasi teknologi. Manusia juga butuh teknologi untuk mencari data.  

Saya sih berharap, literasi dibawah ini dapat juga menjadi pembuka jalan pikiran kalian semua untuk menemukan literas-literasi lain yang lebih baru dan lebih kompatibel dengan situasi saat ini.

1. Literasi Data / Melek Informasi

Era big data telah hadir, tinggal bagaimana kita menyikapinya dan menyusun strategi agar mampu mengelola big data tersebut menjadi sebuah peluang yang menguntungkan. Data menjadi faktor pertimbangan bagi setiap orang untuk memutuskan kebijakan, bahkan nilainya sangat penting dan tidak boleh diabaikan. Dalam penerbangan misalnya, data tentang cuaca akan menjadi penentu apakah pesawat dibolehkan terbang atau delay menunggu cuaca membaik.  

Literasi data digambarkan sebagai sebuah kemampuan dalam membaca, menganalisis dan menggunakan  informasi (big data). Di era digital ini dinilai literasi data masih kurang, belum banyak orang yang mampu untuk membaca, menganalisis dan menggunakan data untuk mendukung bisnisnya. Literasi data juga bisa dikatakan sebagai “Melek Informasi”.  

Di era digital ini manusia harus lebih peka dengan kondisi pasar, mereka harus melek informasi agar tidak kudet (kurang update) dan dikira kuno, apalagi data-data atau informasi ini dapat menjadi peluang yang sangat besar bagi bisnis kalian jika kalian ingin memanfaatkannya. Begini nih realnya.

literasi data industri 4.0

a. Manfaatkan trend

Tren akan sangat mempengaruhi selera pasar konsumen, apalagi kaum millennials yang sangat respect dengan trend, mereka berkata “ngga keren kalau ngga ngetrend”. Tren kadang jadi ukuran bagi mereka dalam memutuskan suatu produk yang akan mereka beli, minimal jadi pertimbangan lah.  

Ketika Pak Ndul sebagai ahlinya ahli viral di internet, akan banyak pelaku bisnis yang mengincar namanya untuk mempromosikan produknya, karena dianggap pak Ndul memiliki pengaruh (influencer) bagi para konsumen. Dan mungkin saja nanti banyak atribut-atribut dengan gambar Pak Ndul, atau minimal di masyarakat tren menggunakan atribut seperti yang Pak Ndul kenakan.  

Nah itu contoh saja bagaimana tren mampu mempengaruhi perilaku dan selera pasar. Lalu kesimpulannya dari trend ini? Anda dapat membuat peluang dengan menciptakan produk yang sedang tren, atau Anda sesuaikan produk yang sekarang dengan trend yang ada, Anda juga dapat menggunakan apa yang sedang tren sebagai bahan promosi. Siapa tahu dapat membuat bisnis Anda menjadi tren juga. Tapi jangan lupa “tetap milikilah diferensiasi dan jati diri yaa !!”

b. Data konsumen sangat penting

Data konsumen dari dulu memang sangat penting, data demografi konsumen diperlukan pada saat menerapkan strategi pemasaran (segmenting, targeting dan positioning), sementara data pasca pembelian diperlukan untuk tahap pengevaluasian. Data pasca pembelian dapat Anda peroleh dari survei, wawancara atau komplain konsumen. Jadi, minimal Anda memiliki satu wadah sebagai tempat suara konsumen. Bisa menggunakan website, CS, sosmed atau yang lainnya.  

c. Pentingnya berita

Perubahan dalam dunia politik, ekonomi, sosial maupun budaya sangat mempengaruhi hidup sebuah bisnis. Misalnya, perubahan regulasi (politik) di Indonesia harus Anda sikapi dengan bijak, ketika adanya Undang-Undang tentang IU melalui OSS (Online Single Submission) tentu harus segera kita lakukan untuk menvalidasi usaha yang kita geluti. Begitu juga dengan kondisi ekonomi, ketika terjadi gejolak ekonomi atau ekonomi yang lesuh maka membuat daya beli masyarakat semakin menurun. Pertanyaannya, darimanakan informasi-informasi tersebut kalian dapatkan kalau tidak dari berita??   

d. Manfaatkan tools gratis

Beberapa data tidak akan ada gunanya jika kita hanya melihatnya saja. kita perlu alat untuk menganalisisnya terutama data-data mentah yang tidak bisa kita lihat secara langsung. Butuh pengukuran-pengukuran di lapangan. Kita bisa memanfaatkan tools-tools gratis yang tersebar di internet, sebagai contoh Google Trend untuk mengetahui apa yang sedang trend di internet, ada juga Google Keywords Tool untuk mengetahui kueri penelusuran yang paling sering dilakukan oleh orang di google. 

2. Literasi Teknologi / Melek Digital

“Sebagian besar perusahaan maju menggunaka teknologi untuk menjual produk mereka secara online..:” The Economist, 2017.

Literasi teknologi mencakup kemampuan seseorang dalam mengoperasikan dan memanfaatkan teknologi. Mengoperasikan berarti berhubungan dengan penggunaan atau hal teknis, seperti bagaimana menggunakan komputer, smartphone, mesin atau teknologi lainnya. Sementara memanfaatkan lebih ke digunakan untuk apa komputer tersebut, digunakan untuk apa smartphone tersebut.  

Betapa pentingnya kita mampu menggunakan teknologi di era digital ini. Ketika industri-industri lain sudah menggunakan mesin-mesin canggih untuk produksinya, masihkah kita bertahan dengan mesin-mesin tradisional. Ketika yang lain sudah bertransformasi ke online marketing, masihkah kita menggunakan gaya lama?   Tentu tidak kan, kita sekarang harus benar-benar Melek Digital, harus Go-Online mau tidak mau. Rasa-rasanya kuno jika perusahaan kita tidak memiliki website dan sosial media. Ketika orang butuh informasi tentang perusahaan kita, kemana mereka mencari? Jawaban paling tepat adalah kalau tidak di website ya di sosial media.

Sebuah pertanyaan yang akan menjawab semua itu, ketika masyarakat hendak mencari kita melalui internet dan tidak ditemukan website official perusahaan kita, apa yang mereka pikirkan??   Mereka akan berfikir bahwa perusahaan kita adalah perusahaan bodong, perusahaan penipu. Otomatis kredibilitas kita di mata konsumen semakin turun. Ini hanya satu contoh betapa pentingnya kita “Melek Digital”. Jadi apa yang harus dilakukan?

literasi digital 4.0

a. Saatnya Go-Online dengan Website

Seperti yang sudah saya katakan bahwa website menjadi satu hal yang wajib dimiliki oleh sebuah institusi/organisasi. Ketidakadanya website dapat mempengaruhi kredibilitas institusi tersebut. Anda bisa membuat website dengan cukup mudah dan biaya yang terjangkau. Masalah teknis jangan takut, Anda bisa menggunakan jasa web builder atau bisa mencobanya secara langsung. Anda dapat menyewa sebuah hosting kemudian membuat website dengan wordpress, mengapa wordpress? Sejauh ini wordpress menjadi platform terbaik yang paling banyak digunakan saat ini, tentu saja karena fitur-fiturnya yang membantu dan pengoperasiannya yang mudah.  

Untuk domain dan hosting Anda bisa meggunakan layanan di NiagaHoster, berdasarkan laman penasihathosting.com yang membandingkan antara layanan hosting di Indonesia menempatkan Niagahoster menjadi web hosting terbaik di Indonesia dengan kecepatan Up Time 99,97 % dan Load Time 573ms. Okelah, nanti akan dibahas mengenai website dan NiagaHoster, karena ini adalah inti bahasan kita kali ini.

b. Pahami Cara Kerja Mesin

Anda tidak perlu menjadi ahli teknologi, ahli programmer, coding, atau apapun itulah. Yang terpenting Anda paham cara kerja mesin minimal dasar-dasarnya saja. Misal tentang mengoperasikan komputer, smartphone dan menggunakan internet, sosial media dan lain sebagainya. Tapi ingat, pesaing Anda mungkin akan jauh lebih pintar. Maka dari itu, terus tingkatkan kemampuan Anda di bidang teknologi ini.  

c. Manfaatkan Sosial Media

Sosial media adalah strategi paling praktis dalam menjalin hubungan dengan konsumen. Anda dapat menggunakan sosial media untuk berpromosi dan menyampaikan maksud/tujuan perusahaan Anda. Sosial media itu gratis kok, Anda bisa buat di Instagram, Facebook, Twitter dan Youtube. 3. Literasi Manusia WEF (2017) menyatakan bahwa di era baru industri ini Indonesia menempati posisi 36 dari 137 negara di ASEAN dari segi kualitas SDM nya. Posisi tersebut beradai di bawah Thaliand (32), Malaysia (23), dan Singapura (3). Lebih lanjut data BPS (Agustus, 2017) memberikan fakta yang cukup mencengangkan bahwa di negara kita ada sebanyak 8,8 % atau 618 ribu orang yang merupakan pengangguran lulusan sarjana. Dan ada kurang lebih 7 juta orang menganggur di Indonesia ini.  

Jika kondisi SDM-nya Indonesia saja seperti itu, mampukah Indonesia untuk menghadapi Revolusi Industry 4.0? Dan literasi manusia seperti apakah yang dapat menjawab tantangan pembangunan SDM di era Revolusi Industri 4.0?

Pasar kerja membutuhkan kombinasi berbagai skills yang berbeda dengan yang selama ini diberikan oleh sistem pendidikan tinggi (Marmolejo, World Bank, 2017).

Saya meyakini apa yang dikatakan oleh Pak Marmolejo benar adanya, bahwa kebutuhan skills tenaga kerja saat ini sudah berbeda dengan yang apa yang dibutuhkan beberapa tahun silam. Kondisi saat ini tentu saja jauh berbeda dengan dulu.  

Untuk itulah diperlukan pembangungan SDM yang juga harus direvolusi untuk mendukung era baru ini. Satu-satunya pembangunan SDM yang paling dominan adalah dunia “Pendidikan”. Pendidikan memegang peranan yang sangat besar dalam mencetak tenaga kerja yang berkompeten. Namun Pendidikan masih perlu disesuiakan agar lulusannya sesuai dengan kebutuhan kerja saat ini.  

Dengan kata lain perlu adanya relevansi antara pendidikan dan pekerjaan, perlu adanya penyesuaian dunia pendidikan dengan dunia kerja. Penyesuaian dalam pendidikan diharapkan mampu mencetak lulusan yang berkompeten dan sesuai dengan apa yang dibutuhkan oleh pasar kerja saat ini. Lalu tenaga kerja seperti apa yang dibutuhkan pasar kerja saat ini?

“Indonesia perlu meningktkan kualitas tenaga kerja dengan teknologi digital (Parray, ILO, 2017).

Kembali lagi ke ranah digital, mau tidak mau memang dunia digital harus dipahami. Tidak hanya pelaku bisnis saja seperti saya. Tetapi semua orang juga harus melek digital, karena melek digital cepat atau lambat akan menjadi stadarisasi bagi orang yang akan mencari kerja. Selain dunia pendidikan yang utamanya, sebagai manusia yang berfikir tentu saja kita bisa belajar secara mandiri. Apalagi dengan eranya big data semua bisa kita dapat secara mudah dan cepat, kita bisa belajar melaui internet, website, dan juga YouTube.

Dalam revolusi industri 4.0, setiap pribadi diharapkan memiliki jiwa dan kepribadian yang mampu bersaing dengan tenaga kerja asing. Beberapa yang harus ada dalam setiap diri di era revolusi industri 4.0 ini adalah :

Literasi manusia 4.0

a. Kecerdasan SpiritualitasDibali jiwa yang sehat terdapat badan yang kuat, jiwa adalah salah satu bagian dari manusia. Jiwa memiliki kecerdasan spiritualitas yang merupakan kecerdasan dalam berhubungan dengan Tuhan. Tuhan adalah sumber kekuatan yang sangat besar dan tidak ada batasnya.

b. Kompeten
Kompeten adalah mampu mengerjakan dan menyelesaikan pekerjaan dengan baik, sesuai prosedur, tepat waktu dan hasilnya sesuai dengan target.

c. Kreatif dan Inovatif
Kreatif dan inovatif adalah keharusan yang perlu dimiliki setiap orang, merupakan kecerdasan berfikir yang mampu menghasilkan hal-hal yang baru yang lebih baik dari sebelumnya.

d. Berfikir Kritis dan Sistemik
Saatnya kita berfikir kritis bukan hanya apatis dan tidak peduli. Kita juga perlu berfikir secara sistemik, sesuatu berdasarkan SOP yang benar.

e. Komunikasi Yang Baik
Komunikasi adalah jalan bagi manusia untuk berinteraksi dengan yang lain, di era revolusi industri 4.0 ini setiap pribadi dituntut untuk tidak hanya mengerti bahasa lokalnya saja tetapi bahasa Inggris dan China juga perlu dikuasai. Mengingat, pasar online akan semakin meluas ke seluruh penjuru dunia.

f. Kepemimpinan dan Kerja Tim
Salah satu soft skills paling dominan adalah kepemimpinan. Perlu keahlian dalam menjadi pemimpin. Di era baru ini, setiap pribadi diharapkan mampu memiliki jiwa kepemimpinan dan kerja tim yang solid.

Dan yang pasti, negara kita butuh manusia-manusia pantang menyerah yang terus menerus belajar memberikan kontribusi terbaiknya untuk bangsa dan negara.

Bersama Niagahoster Menyongsong Industri 4.0

Niagahoster revolusi industri 4.0

Di era digital, internet marketing menjadi model yang harus dipelajari. Selain lebih efisien dari segi harganya, internet marketing memiliki jangkauan yang lebih luas. Bahkan dapat menjangkau ke manca negara.

Untuk berjualan secara online memang terdapat berbagai cara, seperti melalui sosial media, market place atau website pribadi. Yang pasti, mau tidak mau ketika Anda menjual sebuah produk minimal memiliki website sebagai profil usaha atau katalog produk. Karena biasanya konsumen akan mencari website official ketika hendak membeli produk yang baru saja mereka kenal. So !!! Yukk, bikin websitemu dengan niagahoster.

Niagahoster adalah salah satu penyedia layanan web hosting dan domain di Indonesia. Melalui niagahoster kebutuhan website Anda akan terpenuhi, seperti domain yang merupakan alamat rumahmu dan hosting yang merupakan rumah bagi seluruh konten-kontenmu.Niagahoster adalah pilihan yang tepat untuk Anda  yang akan membangun website. Niagahoster  ini memiliki performa terbaik di Indonesia, berdasarkan laman “penasihathosting.com” Niagahoster menempati posisi pertama dengan kecepatan uptime hingga 99,97 % dan kecepatan load time menempati posisi kedua dengan skore 573ms.  

review-niagahoster

      Kualitas server dan skor uptime yang dimiliki memang terbaik, ada beberapa pilihan paket hosting yang bisa Anda pilih ketika ingin membuat website. Menariknya, di Niagahoster terdapat opsi untuk meng-upgrade server. Itu artinya Anda bisa memulai dari paket yang kecil/sedang terlebih dahulu, ketika di rasa perlu upgrade tinggal upgrade servernya.  

Kelebihan Niagahoster Dibandingkan Dengan Webhosting Lainnya

kelebihan-niagahoster

Beragam Paket Web Hosting di Niagahoster

KESIMPULAN Pendidikan yang sesuai dengan perkembangan era dan IPTEK adalah modal awal untuk membangun literasi manusia Indonesia yang siap menghadapi era industri 4.0. Karena manusia adalah modal dasarnya. Buat apa teknologi super maju jika manusianya tidak mampu mengoperasikannya.  

Literasi manusia di era industri 4.0 tidak hanya sebatas pada kemampuan teknisnya saja, tapi juga memiliki kemampuan berpikir kritis & sistemik, komunikasi yang baik, kolaborasi, kreatif dan inovatif. Ditambah memiliki jiwa entrepreneruship dan social entrepreneurship yang tinggi. Pendidikan memang menjadi hal yang wajib direvolusi saat ini.  

Namun, pendidikan membutuhkan waktu yang lama dan mungkin akan terlihat hasilnya dalam kurun waktu 5 sampai 10 tahun kedepan. Sementara saat ini revolusi Industri 4.0 sudah di depan mata. Dengan kata lain, kita tidak perlu menunggu anak-anak kita lulus dari pendidikan untuk mengatasi industri 4.0, itu hanyalah sebuah solusi yang harus dilakukan oleh pemerintah bahwa Pendidikanlah yang sebenarnya menceta generasi-generasi emas untuk Indonesia maju kedepannya.  Lalu nasib kita?? Kita bisa mulai dari diri sendiri, kita bisa belajar secara mandiri baik itu dengan teman, saudara atau mentor yang memiliki keahlian di bidangnya.  

Kita masih bisa memanfaatkan teknologi dan era big data untuk terus meningkatkan kualitas diri. Dengan belajar sungguh-sungguh dan pantang menyerah saya yakin untuk memahami teknologi saat ini bukanlah sesuatu hal yang mustahil.   Seiring berjalannya waktu, kita akan terbiasa dengan big data dan dunia teknologi. Tinggal memaksimalkan big data dan teknologi tersebut untuk membangun hidup yang lebih baik seperti yang sudah dijelaskan dalam sub literasi teknologi dan literasi data.

Beranikah ikut berevolusi? Harus berani dongg, ngga boleh takut dan pesimis. Harus percaya dan optimis bahwa kita bisa. Bersama kita bisa !!   Jangan lupa, yuk Go-Online. Jadul kalau jaman sekarang tidak punya website sebagai rumah kedua kita di internet. Gunakan Niagahoster sebagai layanan web hosting terbaik dan termudah di Indonesia yaa !. Salam revolusi.

Gambar Gravatar
Tim Editorial KitaPunya.net adalah seorang profesional di bidang Manajemen, HR, dan Marketing dengan pengalaman lebih dari 10 tahun. KitaPunya.net saat ini menjadi situs pendidikan dan karir yang selalu berusaha memberikan inforamasi akurat, terpecaya dan terupdate.